Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Joe Biden Dikabarkan Ingin Balas Peretasan Amerika Oleh Rusia

image-gnews
Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden selama pertemuan mereka di Moskow 10 Maret 2011. [REUTERS / Alexander Natruskin]
Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden selama pertemuan mereka di Moskow 10 Maret 2011. [REUTERS / Alexander Natruskin]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Terpilih Joe Biden dikabarkan menimbang sejumlah opsi untuk merespon perkara peretasan besar-besaran ke lembaga pemerintah yang diyakini oleh Rusia. Opsi yang dipertimbangkan mulai dari pemberian sanksi finansial hingga balasan serupa yaitu peretasan.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 20 Desember 2020, Joe Biden memang sengaja meminta respon yang tegas. Hal itu, menurut salah seorang pejabat pemerintah yang mengetahuinya, untuk memberikan efek jera dan dampak ekonomi terhadap pelaku peretasan serta penyokongnya. Walau begitu, ia mengatakan Joe Biden juga menimbang apa dampak respon tersebut terhadap hubungan Amerika - Rusia.

"Tindakan apapun, termasuk membalas serangan siber, diciptakan untuk mencegah atau bahkan menghilangkan potensi peretasan serupa di kemudian hari," ujar pejabat tersebut, yang enggan disebutkan namanya.

Diberitakan sebelumnya, isu peretasan tersebut bermula dari laporan Reuters yang mengatakan peretas Rusia membajak sistem developer piranti lunak SolarWinds Corps untuk membobol pertahanan lembaga-lembaga yang memakai produknya. Gawatnya, pemakai produk SolarWinds Corp kebanyakan adalah lembaga pemerintah.

Pembobolan dilakukan dengan memasukkan kode berbahaya ke file pembaharuan SolarWinds Corp yang rutin dikirim ke pelanggannya. Dianggap sebagai pembaharuan biasa, kode-kode itu dengan mulus masuk ke sistem lembaga pemerintahan Amerika yang memungkinkan peretas untuk mengambil alih dari jauh.

Skala dari peretasan itu masih ditelusuri hingga sekarang. Menurut Microsoft, dari 40 lembaga yang diretas, 80 persen di antaranya adalah milik Amerika. Beberapa yang kebobolan adalah Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Energi.

Inkumben Presiden Amerika Donald Trump menganggap peretasan yang terjadi tidak separah yang dikatakan banyak orang. Menurutnya, media saja yang membesar-besarkan kabar itu. Ia bahkan mengklaim situasinya masih terkendali dan pelaku peretasan kemungkinan adalah Cina dan bukan Rusia.

Joe Biden, pada Kamis lalu, sudah mengatakan bahwa dirinya akan mengambil tindakan soal peretasan tersebut. Pelaku, kata ia, akan diminta pertanggungjawaban. Namun, saat itu, Joe Biden hanya menimbang opsi sanksi, bukan balasan serupa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka akan dimintai pertanggungjawaban lewat sanksi finansial, baik untuk individu maupun lembaga," ujar Joe Biden.

Pakar keamanan siber dari Pusat Kajian Strategis dan International (CSIS), James Andrew Lewis, berharap Joe Biden serius dengan ucapannya dan tidak mengambil langkah simbolis. Sebab, kata ia, hal itu tidak akan ada gunannya. Selain itu, Joe Biden juga disarankan berkoordinasi dengan para negara sekutunya dan mulai mempelajari lingkup intelijen Amerika sebelum mengambil keputusan.

"Mereka perlu membuat Rusia tahu bahwa Amerika akan membalas," ujar Lewis.

Juru bicara tim transisi Joe Biden, hingga berita ini ditulis, belum memberikan komentar secara detil. Sebagai catatan, Joe Biden sempat tertinggal dalam hal intelijen di Amerika karena transisi ke pemerintahannya terhalang upaya hukum Donald Trump. Seharusnya, sejak menang Pilpres Amerika, ia sudah menerima laporan intelijen harian.

Rusia, di sisi lain, membantah terlibat peretasan tersebut.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/usa-cyber-breach-biden/bidens-options-for-russian-hacking-punishment-sanctions-cyber-retaliation-idUSKBN28U0DV?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

8 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

15 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

18 jam lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

19 jam lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

2 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

2 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

2 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.