Donald Trump Tanggapi Santai Isu Peretasan Lembaga Amerika Oleh Rusia

Minggu, 20 Desember 2020 19:15 WIB

Presiden AS Donald Trump mengampuni seekor ayam Kalkun Thanksgiving Nasional yang ke-73 di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, AS, 24 November 2020. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Inkumben Presiden Donald Trump menanggapi santai isu peretasan besar-besaran terhadap berbagai lembaga di Amerika. Ketika dimintai tanggapan soal hal tersebut, Ia mengklaim bahwa segalanya masih terkendali. Bahkan, ia menuding media membesar-besarkan isu tersebut karena kenyataannya tak separah yang dikabarkan.

"Kabar peretasan besar-besaran itu terasa besar di Media Berita Bohong. Saya telah mendapatkan laporan soal ini dan diyakinkan bahwa semuanya masih terkendali," ujar Donald Trump pada Sabtu kemarin, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Sabtu, 19 Desember 2020.


Seperti diberitakan sebelumnya, Rusia diduga sebagai dalang di balik peretasan tersebut. Semua bermula dari laporan Reuters yang mengatakan peretas Rusia membajak sistem developer piranti lunak SolarWinds Corps untuk membobol pertahanan lembaga-lembaga yang memakai produknya. Gawatnya, pemakai produk SolarWinds Corp kebanyakan adalah lembaga pemerintah.

Pembobolan dilakukan dengan memasukkan kode berbahaya ke file pembaharuan SolarWinds Corp yang rutin dikirim ke pelanggannya. Dianggap sebagai pembaharuan biasa, kode-kode itu dengan mulus masuk ke sistem lembaga pemerintahan Amerika yang memungkinkan peretas untuk mengambil alih dari jauh.

Skala dari peretasan itu masih ditelusuri hingga sekarang. Namun, menurut laporan-laporan yang beredar, diduga cukup luas karena email dan data lembaga pemerintah AS sudah terpantau oleh peretas. Beberapa yang kebobolan adalah Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Energi.

Di luar Donald Trump, sejumlah politis AS sudah mulai panik. Bahkan ada juga yang menyebut peretasan itu sebagai deklarasi perang dari Rusia. Pemerintah Rusia sendiri diketahui memang memiliki hubungan yang buruk dengan Amerika dan mereka sudah berkali-kali dikaitkan dengan berbagai kasus peretasan data-data penting termasuk pertahanan.


Donald Trump mengaku tidak melihat kemungkinan Rusia sebagai dalang di balik peretasan Amerika. Ia bahkan menganggap Rusia telah dituduh secara sewenang-wenang. Hal itu kontras dengan pernyataan Menteri Luar Negerinya sendiri, Mike Pompeo, yang yakin Rusia menjadi dalang utamanya.

"Rusia, Rusia, Rusia, selalu menjadi teriakan utama ketika hal buruk terjadi karena para media, untuk alasan finansial, takut membahas kemungkinan pelakunya adalah Cina (dan itu bisa saja)," ujar Donald Trump yang masih saja bermasalah dengan Cina.

Microsoft, pada Kamis kemarin, mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi 40 lembaga pemerintah, NGO, kontraktor pemerintah, dan perusahaan IT yang diretas. Sebanyak 80 persen di antaranya berasal dari Amerika.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/12/19/trump-downplays-massive-cyberattack-on-us-government-agencies


Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

6 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

9 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

9 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

10 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

19 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya