Suara Republikan Terpecah Soal Wacana Pengampunan Edward Snowden

Sabtu, 19 Desember 2020 15:00 WIB

Edward Snowden berbicara di Web Summit, Lisbon, melalui rekaman video. Kredit: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana Presiden AS Donald Trump memberikan pengampunan kepada mantan kontraktor CIA Edward Snowden memicu perdebatan di antara anggota Kongres Amerika dari Partai Republik. Mereka belum menemukan kata sepakat apakah akan menganggap Edward Snowden sebagai pengkhianat atau whistleblower. Keputusan itu akan menentukan apakah ia berhak mendapat pengampunan dari Presiden Amerika Donald Trump atau tidak atas tindakannya membocorkan rahasia intelijen pada 2013.

Salah satu yang mengganggap Edward Snowden sebagai whistleblower adalah Senator Republikan dari Kentucky, Rand Paul. Menurut Paul, Snowden tidak pantas disebut pengkhianat karena apa yang ia lakukan justru membuka fakta gelap soal Pemerintahan Amerika beserta aktivitas intelijennya. Ia tidak melihat Snowden sebagai ancaman.

"Snowden bukan pengkhianat. Dia benar-benar whistleblower yang mencoba mengungkap orang-orang seperti (mantan Direktur Intelijen Nasional James) Clapper yang menggunakan kekuatan Deep State secara rahasia untuk mengejar orang Amerika. Snowden harus diampuni," kata Paul seperti diberitakan CNN, Jumat, 18 Desember 2020.

Sekutu Trump, perwakilan Republik Florida Matt Gaetz, juga menyatakan dukungannya atas wacana mengampuni Snowden. "Trump mendengarkan banyak masukan yang mendesaknya untuk mengampuni Snowden. Itu hal yang benar untuk dilakukan," cuit Gaetz.

Berbeda dibanding Paul dan Gaetz, Senator Lindsey Graham dari Carolina menganjurkan Donald Trump untuk tidak mengampuni Snowden. Ia justru meminta agar Snowden dituntut secara hukum. "Kepada mereka yang mendesak pengampunan Edward Snowden: Anda menyarankan agar Presiden @realDonaldTrump memaafkan pengkhianat. Edward Snowden bukan korban."

Advertising
Advertising

Seperti Graham, anggota Parlemen Amerika Liz Cheney pun menyebut pengampunan terhadap Snowden tidak masuk akal. "Dia bertanggung jawab atas pengungkapan informasi rahasia terbesar dan paling merusak dalam sejarah Amerika. Dia menyerahkan rahasia Amerika kepada intelijen Rusia dan Cina yang membahayakan pasukan dan bangsa kita. Memaafkannya akan sangat tidak beralasan," kata dia.

Edward Snowden dalam pertemuan tertutup di bandara Moskow, Rusai (12/7). Ia menjanjikan akan memberi informasi rahasia Amerika jika Rusia bersedia memberikan suaka sementara untuknya. (AP Photo/Human Rights Watch, Tanya Lokshina)

Sebelum Trump memimpin, pemerintahan mantan Presiden Barack Obama menganggap apa yang dilakukan Snowden membahayakan keamanan nasional. Oleh karenanya, mereka memintanya untuk segera keluar dari persembunyian dan kembali ke Amerika.

Joe Biden, yang kala itu menjabat Wakil Presiden, berupaya membatasi gerak Snowden dengan melobi negara-negara tujuan pelariannya. Harapannya, mereka tidak memberikan suaka bagi Snowden untuk berlinding. Namun, Snowden berhasil mendapatkannya dari Rusia dan hingga sekarang ia bertahan di sana untuk menghindari jeratan hukum atas perkara spionase.

Sejumlah upaya agar Snowden diampuni oleh Barack Obama sudah dicoba, bahkan melalui petisi. Namun, Pemerintahan Obama tetap pada keputusannya untuk tidak memberikan pengampunan.

Upaya untuk mendapat pengampunan baru datang di masa pemerintahan Donald Trump. Walau Donald Trump pernah menyebut Snowden sebagai pengkhianat dan mata-mata yang harus dieksekusi, baru-baru ini ia menyatakan keterbukaannya untuk memberikan pengampunan. Per berita ini ditulis, Donald Trump sudah memberikan pengampunan terhadap 29 orang.

"Ada banyak orang yang berpikir bahwa dia tidak diperlakukan dengan adil. Maksud saya, saya mendengarnya," kata Trump pada Agustus lalu. Ia menambahkan, "Itu pasti sesuatu yang bisa saya lihat. Banyak orang yang menonton. Di sisinya, aku akan mengatakan itu. Aku tidak mengenalnya, tidak pernah bertemu dengannya. Tapi banyak orang di sisinya."

FRISKI RIANA | CNN

https://edition.cnn.com/2020/12/18/politics/gop-divided-edward-snowden-trump-pardon/index.html

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

8 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

13 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya