Bungkam Soal Uighur, OKI Dituduh Takut Dengan Cina

Jumat, 18 Desember 2020 19:58 WIB

Umat Muslim Uighur merayakan Idul Fitri dengan pengawasan ketat di masjid di Kashgar, Rabu, 5 Juni 2019. [ASIA ONE]

TEMPO.CO, - Koalisi komunitas Muslim Amerika Serikat mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bersuara tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan pemerintah Cina kepada etnis Uighur. Mereka menuding negara-negara OKI takut dengan Cina lantaran selama ini bungkam.

"Sangat jelas bahwa Cina memiliki cengkeraman ekonomi di dunia Muslim dan telah mampu mengisolasi setiap negara Muslim ke dalam ketakutan bahkan memberikan basa-basi untuk perjuangan Uighur," kata Omar Sulieman, seorang sarjana Muslim Amerika dan aktivis HAM dikutip dari Al-Araby, Jumat, 18 Desember 2020.

OKI yang terdiri dari 57 negara mayoritas Muslim selama ini kerap bersuara terhadap isu-isu seperti konflik Palestina-Israel, India-Pakistan, atau saat ada kabar penindasan terhadap orang Islam. Namun organisasi yang bermarkas di Arab Saudi ini belum menyuarakan kekhawatiran atas penahanan satu juta warga Uighur di kamp-kamp konsentrasi di Xinjiang, Cina.

Advertising
Advertising

Dalam resolusi Maret 2019, OKI justru mengatakan pihaknya memuji upaya Republik Rakyat Cina dalam memberikan perawatan kepada warga Muslim.

Amerika Serikat, yang hubungannya dengan Cina sedang memanas, menyamakan perlakuan terhadap Uighur dengan tindakan Nazi Jerman dan menyuarakan kekecewaan karena OKI belum angkat bicara.

Kritik terhadap Cina juga datang dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Sementara pemerintah Malaysia memutuskan tidak akan mengekstradisi orang Uighur kembali ke Cina.

Cina membantah membangun kamp konsentrasi. Mereka mengklaim kamp-kamp itu sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk warga Uighur dan berupaya mengurangi daya ekstremisme Islam.

AL ARABY

https://english.alaraby.co.uk/english/news/2020/12/18/us-muslims-press-organization-of-islamic-cooperation-on-china

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

4 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

12 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

13 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

16 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

17 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

20 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

23 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya