Rusia Sebut Laporan Upaya Pembunuhan Alexei Navalny Lucu

Kamis, 17 Desember 2020 15:00 WIB

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Sumber: aa.com.tr

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyebut laporan investigasi upaya pembunuhan Alexei Navalny sebagai tulisan yang lucu. Menurutnya, laporan investigasi yang ditulis oleh Bellingcat bersama CNN tersebut tidak lebih dari sekedar upaya negara-negara Barat untuk menyudutkan Rusia.

"Kami sudah bisa dengan fakta bahwa Amerika dan negara-negara Barat lainnya menggunakan media untuk memberikan tuduhan-tuduhan kepada Rusia, baik itu soal hacker ataupun soal meracuni Alexei Navalny," ujar Lavrov, dikutip dari CNN, Kamis, 17 Desember 2020.

Dalam laporan investigasi Bellingcat dan CNN, disampaikan bahwa upaya pembunuhan Alexei Navalny dengan racun Novichok dieksekusi oleh badan intelijen Rusia, FSB. Badan itu, yang merupakan penerus dari KGB, disebut membentuk tim elit berisikan spesialis-spesialis senjata kimia yang membuntuti Navalny selama bertahun-tahun untuk menentukan kapan dan di mana ia bisa dieksekusi.

Tim elit itu memutuskan untuk mengeksekusinya pada 20 Agustus lalu, ketika Alexei Navalny akan melakukan perjalanan dari Omsk, Serbia ke Moskow. Mereka meracuninya dengan Novichok yang kemudian membuat Alexei Navalny terkapar di pesawat. Untungnya, pilot pesawat berhasil membawa kembali Navalny ke Serbia untuk kemudian melarikannya ke rumah sakit agar bisa diselamatkan.

Alexei Navalny dinyatakan sembuh beberapa pekan kemudian, ketika dirinya sudah dipindahkan ke rumah sakit Jerman demi keamanan. Ia kemudian mengkonfirmasi laporan Bellingcat bahwa dirinya memang sudah dibuntuti bertahun-tahun. Ia juga menyakini Presiden Rusia Vladimir Putin terlibat dalam upaya pembunuhannya karena FSB tak mungkin mencoba menghilangkan nyawanya tanpa seizin Putin.

Lavrov melanjutkan bahwa ia memandang laporan terkait adalah bukti negara-negara barat memang tidak berniat mencari fakta soal kasus Navalny. Padahal, kata Lavrov, pihak Rusia sudah menawarkan diri untuk ikut terlibat dalam investigasi terkait agar mereka dibebaskan dari tuduhan-tuduhan yang ada.

"Logika negara Barat itu jika kami diam soal temuan baru dalam kasus Navalny berarti kami bersalah. Pendekatan itu jelas cacat menurut saya ataupun orang waras lainnya," ujar Lavrov menegaskan.

Kongres Amerika ikut berkomentar soal laporan Bellingcat dan CNN soal upaya pembunuhan Alexei Navalny. Menurut mereka, apa yang dilaporkan menunjukkan betapa mengerikannya rezim Putin hingga mereka meracuni Alexei Navalny.

"Kami mendesak Pemerintah Amerika untuk segera menyelesaikan investigasi (kasus Alexei Navalny)," ujar anggota Kongres Republikan, Michael McCaul, yang mengajukan investigasi kasus terkait.

Uni Eropa belum memberikan tanggapan sejauh ini. Namun, mereka sudah menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah figur Pemerintah Rusia. Salah satu yang dikenai sanksi adalah Alexander Bortnikov, pejabat FSB, yang disebut menyokong operasi untuk meracuni Alexei Navalny.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/12/16/europe/alexey-navalny-poisoning-sergey-lavrov-russia-intl/index.html







Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

17 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya