TEMPO.CO, Jakarta - Kritikus anti-pemerintah Rusia, Alexei Navalny, berbicara panjang lebar soal upaya pembunuhannya. Salah satunya, ia menyinggung soal dirinya sudah dibuntuti oleh agen pemerintah jauh sebelum dirinya diracun dengan Novichok.
Dikutip dari CNN, Navalny berkata bahwa upaya pembunuhannya adalah bagian dari operasi gelap yang dijalankan oleh Pemerintah Rusia. Hal itu untuk merespon sikapnya yang vokal melawan pemerintah, terutama terkait korupsi. Dan, klaim Navalny, operasi tersebut dijalankan dengan sepengetahuan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Saya sangat yakin Putin mengetahui operasi itu," ujar Navalny, Rabu, 16 Desember 2020.
Navalny menjelaskan, dirinya 100 persen yakin Putin terlibat karena operasi dengan tingkat kesulitan setinggi itu tidak mungkin tidak dilakukan oleh Badan Intelijen Rusia (FSB). Dan, kata ia, Kepala FSB Bortnikov tidak akan berani mencoba membunuhnya apabila Putin tidak memerintahkan langsung.
Menurut penelusuran tim investigasi Bellingcat bersama CNN, agen FSB memang sudah lama menguntit Alexei Navalny. Mengacu pada rekam jejak perjalanan dan percakapan di telepon, mereka sudah mengikutinya sejak 2017 hingga 20 Agustus 2020 di mana eksekusinya dilakukan.
Setidaknya ada dua tim yang menguntit Alex Navalny menurut Bellingcat. Masing-masing tim berisi lima sampai enam agen elit. Salah satunya disebut bernama Oleg Tayakin, agen FSB yang disebut Bellingcat dan CNN sebagai ahlinya senjata beracun dan gas syaraf. Mereka telah memetakan ke mana saja Navalny akan bergerak sehingga eksekusi bisa dilakukan semulus mungkin.
Pemerintah Rusia, sebagaimana diketahui, telah membantah semua tuduhan bahwa mereka terlibat dalam upaya pembunuhan Navalny. Bahkan, untuk membuktikan mereka tidak terlibat, Pemerintah Rusia menawarkan diri ikut terlibat dalam investigasi kasus Navalny. Tawaran itu ditolak.
Uni Eropa, hingga hari ini, berkeyakinan bahwa pemerintah Rusia terlibat dalam upaya pembunuhan Alexei Navalny. Oleh karenanya, mereka menjatuhkan sanksi personal terhadap figur-figur yang diyakini terlibat. Salah satunya adalah Direktur FSB sendiri yaitu Bortnikov.
"Dia bertanggung jawab menyokong sosok yang menjalankan atau terlibat dalam upaya meracuni (Navalny)," ujar pernyataan Uni Eropa beberapa waktu lalu.
ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2020/12/15/europe/navalny-russia-amanpour-intl/index.html