Belajar Dari Kasus Donald Trump, Joe Biden Ubah Protokol Kesehatan Gedung Putih

Kamis, 17 Desember 2020 12:00 WIB

Cross Hall Gedung Putih dihiasi pernak-pernik menyambut perayaan Natal di Washington, AS, 30 November 2020. Melania Trump memamerkan dekorasi Natal Gedung Putih dengan tema "Amerika yang Indah". REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Sebulan menjelang pelantikannya sebagai Presiden Amerika ke-46, Joe Biden mulai mempersiapkan segala hal yang ia butuhkan untuk mempermulus pemerintahannya. Selain melengkapi kabinetnya, ia juga mulai menyusun protokol kesehatan untuk memastikan ia dan stafnya terlindungi dari virus COVID-19 di Gedung Putih.

Joe Biden belajar dari kasus inkumben Presiden Amerika Donald Trump. Trump dan beberapa stafnya tertular COVID-19 beberapa bulan terakhir. Donald Trump bahkan sempat masuk rumah sakit selama beberapa hari akibat tertular COVID-19.

Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Kamis, 17 Desember 2020, ada beberapa hal yang akan diubah oleh tim Joe Biden soal protokol kesehatan di Gedung Putih. Salah satu di antaranya soal penyelenggaraan acara. Tim Joe Biden akan membatasi jumlah acara di sana berikut jumlah pesertanya.

Pada pemerintahan Donald Trump, Gedung Putih tergolong rutin menggelar acara, bahkan di masa pandemi sekalipun. Satu acara bisa melibatkan puluhan hingga ratusan orang di mana mereka rata-rata tidak diwajibkan mengenakan masker. Salah satu contohnya bisa dilihat pada pidato Pilpres Amerika Donald Trump di mana staf dan warga dibiarkan berkumpul begitu saja tanpa protokol kesehatan yang mumpuni.

Salain penyesuaian penyelenggaraan acara di Gedung Putih, tim Joe Biden juga akan mewajibkan penggunaan masker serta test secara berkala. Di pemerintahan Donald Trump, walau test secara berkala sudah digelar, masker bersifat opsional. Menurut Donald Trump, jika staf tidak ingin memakainya dan merasa sehat, maka staf tak perlu memakai masker.

"Resiko-resiko yang ada bisa dimitigasi selama mengacu pada masukan-masukan sains mulai dari menggelar acara yang lebih aman, masker, dan tes berkala," ujar tim transisi Joe Biden, dilansir dari Al Jazeera.

Joe Biden juga ingin mengurangi jumlah staf yang bekerja secara langsung di Gedung Putih. Menurut tim transisinya, ia ingin staf-staf diperbolehkan bekerja dari rumah agar tidak terjadi penumpukan di Gedung Putih. Tantangan untuk hal ini, menurut tim transisi Joe Biden, adalah memastikan komunikasi eksternal dan internal berlangsung aman. Perihal pengalaman tim Joe Biden sudah melakukannya sejak Maret lalu.

Selama ini Gedung Putih tidak memperbolehkan stafnya menggunakan aplikasi video conference populer seperti Skype, Zoom, ataupun Google Meet. Bahkan, dalam satu periode, telepon genggam staf Gedung Putih harus yang disediakan pemerintah dan hanya bisa dipakai mengirim SMS. Aplikasi-aplikasi ppopuler itu dianggap rentan diretas. Alhasil, untuk memfasilitasi keinginan Joe Biden, Gedung Putih perlu mengembangkan aplikasi internal.

Terakhir, tim Joe Biden juga akan melakukan pembersihan secara menyeluruh di Gedung Putih, beberapa jam setelah Donald Trump mengosongkan tempat kerjanya. Hal itu mulai dari sistem ventilasi hingga bagian kecil seperti gagang pintu. Hal itu diperkirakan akan membutuhkan waktu 5-6 jam, melibatkan seluruh staf rumah tangga Gedung Putih.

Sesungguhnya, sistem ventilasi Gedung Putih sudah tergolong aman. Sistem tersebut dikembangkan untuk mencegah ancaman biologis maupun kimiawi. Namun, dikutip dari Al Jazeera, tim transisi Joe Biden tidak mau mengambil resiko.

"Dua hal yang harus diperhatikan adalah pembersihan bagian yang kerap disentuh, seperti gagang pintu, dan transmisi via aerosol...Memiliki sistem pergantian, filter, serta ventilais udara yang bagus akan menjadi kunci dalam pembersihan dan masuknya keluarga Presiden Amerika yang baru," ujar pakar medis dari Harvard Medical School, Abraar Karan.

ISTMAN MP| AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/12/16/biden-grapples-with-maintaining-a-white-house-free-from-covid-19


Berita terkait

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

19 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

22 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

2 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

3 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

3 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya