TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden Amerika Terpilih Kamala Harris tidak akan dilantik secara terbuka seperti presiden-presiden sebelumnya. Sebaliknya, pelantikan mereka akan digelar secara virtual pada 20 Januari 2021 nanti. Hal tersebut menimbang situasi pandemi COVID-19 di Amerika yang belum membaik.
"Target kami adalah menghadirkan acara inagurasi yang aman bagi warga sementara di saat yang bersamaan menghormati tradisi yang sudah ada," ujar Kepala Panitia Pelantikan Presiden Amerika, Tony Allen, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 16 Desember 2020.
While the inauguration will look different, we will continue to honor the inaugural traditions Americans have always known: an official outdoor swearing-in ceremony, community service events, a reimagined parade, and virtual celebrations that bring the country together. (3/5)
— Biden Inaugural Committee (@BidenInaugural) December 15, 2020
Per berita ini ditulis, situasi di Amerika memang masih jauh dari ideal untuk menggelar pelantikan secara terbuka. Data dari Worldometer mencatat ada 17 juta kasus COVID-19 di Amerika saat ini, termasuk menghitung penambahan 200 ribu kasus dalam 24 jam terakhir. Di sisi lain, walaupun vaksinasi COVID-19 sudah digelar per Senin kemarin, sebaran vaksin juga masih jauh dari kata cukup.
Apabila berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, pelantikan seorang Presiden Amerika bisa dihadiri ratusan hingga jutaan warga. Mereka berkumpul di Capitol Hill, mendengarkan pidato dari Presiden dan Wakil Presiden Terpilih. Hingga hari ini, rekor kunjungan tertinggi masih dipegang oleh Presiden Barack Obama pada pelantikan pertamanya, 2009, dengan 1,8 juta pengunjung.
Mengingat kemenangan Joe Biden dirayakan dengan sangat meriah pasca Pilpres Amerika, pemerintah menjadi ekstra hati-hati untuk pelantikannya pada Januari nanti. Mereka takut jumlah pendatang lebih banyak dibanding sebelumnya dan memperparah pandemi COVID-19 di Amerika. Alhasil, sejak November kemarin, rencana pelantikan secara virtual mulai disusun.
Allen belum bisa mengungkapkan secara detil konsep dari pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris nanti. Selain akan digelar secara virtual, ia hanya mengatakan pelantikan akan dihadiri tamu dengan jumlah terbatas dan ditayangkan secara luas agar penduduk Amerika bisa menikmatinya dari berbagai platform.
"Usai pelantikan, Joe Biden akan membacakan pidatonya untuk menyampaikan visinya soal melawan pandemi COVID-19, membangun kembali Amerika, dan menyatukan para warga."
"Kami mengimbau warga untuk tidak keluar dari rumah saat inagurasi nanti...Pelantikan ini akan terbatas cakupannya dan acara paradenya pun akan diubah," ujar Allen menegaskan.
Apabila pelantikan digelar secara virtual, maka akan lebih mudah bagi inkumben Presiden Amerika Donald Trump untuk tidak mengikutinya. Administrasi Donald Trump sudah melempar sinyal bahwa sang presiden tidak akan mengikuti pelantikan Joe Biden karena menyakini dirinya telah dicurangi di Pilpres Amerika.
"Saya tidak mau berbicara soal itu," ujar Donald Trump ketika ditanyai soal akan datang atau tidak di pelantikan Joe Biden beberapa waktu lalu.
ISTMAN MP | REUTERS