Vladimir Putin Akhirnya Beri Selamat kepada Joe Biden

Selasa, 15 Desember 2020 17:00 WIB

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden selama pertemuan mereka di Moskow 10 Maret 2011. [REUTERS / Alexander Natruskin]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya memberi telegram ucapan selamat ke Presiden AS terpilih Joe Biden pada Selasa.

Melalui telegram, Putin mendoakan Joe Biden dan beraharap Amerika Serikat dan Rusia bisa bersama-sama menjaga stabilitas dan keamanan dunia.

"Putin mendoakan presiden terpilih dan menyatakan keyakinannya bahwa Rusia dan AS, yang memikul tanggung jawab khusus untuk keamanan dan stabilitas global, dapat memfasilitasi penyelesaian banyak masalah dan tantangan yang dihadapi dunia saat ini meskipun ada ketidaksepakatan," kata Kremlin, dikutip dari kantor berita Rusia TASS, 15 Desember 2020.

Vladimir Putin sempat menahan ucapan selamat kepada Joe Biden meski kemenangan tidak resmi Biden sudah dilaporkan oleh media massa AS.

Kremlin mengatakan akan menunggu hasil resmi pemilihan sebelum mengomentari hasilnya, bahkan ketika negara-negara lain memberi selamat kepada Biden atas kemenangan itu pada hari-hari setelah pemungutan suara 3 November.

Advertising
Advertising

"Bagi saya, saya siap untuk interaksi dan kontak dengan Anda," kata Kremlin mengutip Putin dalam sebuah pernyataan, Reuters melaporkan.

Demokrat menerima 306 suara, sementara Presiden petahana Donald Trump mendapatkan 232 suara. Presiden AS terpilih jika memperoleh 270 suara elektorat.

Kemenangan Joe Biden diresmikan pada Senin setelah anggota Electoral College dari seluruh 50 negara bagian dan District of Columbia berkumpul dan menyampaikan pilihannya.

Mantan wakil Presiden Joe Bide dan senator Kamala Harris saat bersiap-siap debat di Detroit, 31 Juli 2019. Presiden dan wakil presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden dan Kamala Harris, dinobatkan menjadi Time Person of the Year oleh majalah TIME. REUTERS

Pemungutan suara dimulai sekitar pukul 10 pagi waktu Washington, dengan tiga pemilih Vermont memberikan suara pertama untuk Joe Biden, CNN melaporkan. Semua suara berjalan seperti yang diharapkan, tidak ada negara bagian yang memiliki apa yang disebut "pemilih yang tidak setia" yang lolos dari pemilihan umum.

Semua negara bagian medan pertempuran yang digugat Trump, antara lain Nevada, Georgia, Pennsylvania, Arizona, Michigan dan Wisconsin, memberikan suara elektorat mereka untuk Biden. 55 pemilih elektorat California menempatkan Biden di atas 270 suara Electoral College yang dibutuhkan untuk menjadi presiden tak lama setelah pukul 5 sore.

Suara Electoral College selanjutnya akan dikirim ke Kongres untuk dihitung secara resmi bulan depan. Sekelompok anggota DPR dari Partai Republik telah bersumpah untuk menolak hasil di negara-negara bagian utama, tetapi mereka hanya dapat menunda proses dan memaksakan debat berkepanjangan selama sesi gabungan Kongres, yang dijadwalkan pada 6 Januari, ketika pemungutan suara selesai.

Trump terus menyebarkan klaim palsu tentang penipuan yang meluas meskipun pengadilan di semua negara bagian di medan pertempuran menolak gugatan hasil pemilihan. Mahkamah Agung memberikan pukulan terakhir terhadap upayanya untuk membatalkan gugatan hasil pemilu Jumat malam, dengan menolak kasus yang diajukan oleh jaksa agung Texas yang berusaha mencabut hak jutaan pemilih di empat negara bagian.

Mahkamah Agung Wisconsin membantah gugatan lain dari tim kampanye Trump pada hari Senin, tepat sebelum para pemilih negara bagian itu dijadwalkan untuk bertemu dan memberikan suara mereka untuk Joe Biden.

Joe Biden berbicara pada Senin malam untuk memuji pejabat negara bagian dan lokal tidak memihak pada yang keliru. Joe Biden menuduh bahwa upaya Republik untuk membalikkan hasil pemilu adalah serangan terhadap demokrasi Amerika Serikat.

Sumber:

https://tass.com/politics/1235081

https://uk.reuters.com/article/uk-usa-election-russia/putin-congratulates-joe-biden-on-u-s-election-victory-kremlin-idUKKBN28P0P2

https://edition.cnn.com/2020/12/14/politics/2020-election-electoral-college-vote/index.html

Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

13 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

16 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

17 jam lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

3 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya