WHO Investigasi 1000 Warga Inggris Tertular Varian Baru COVID-19

Selasa, 15 Desember 2020 11:17 WIB

Dr. Michael Ryan (kiri), Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, pada 18 Februari 2020. Kredit: Xinhua/Chen Junxia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penanganan Gawat Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Michael Ryan menyampaikan bahwa dirinya sudah menerima laporan soal munculnya varian baru COVID-19 di Inggris. Saat ini, kata ia, investigasi tengah dilakukan untuk meneliti karakteristik dari varian baru tersebut dan apa langkah yang perlu diambil.

Ryan berkata, sejauh ini tidak ada bukti bahwa varian baru COVID-19 tersebut memiliki perilaku yang berbeda dengan varian lama. Dengan kata lain, belum tentu varian baru itu lebih berbahaya atau bisa menyebar dengan lebih cepat dari satu orang ke orang lainnya.

"Kami mengetahui varian genetis tersebut dilaporkan muncul pada 1000 individu di Inggris. Otoritas setempat tengah meneliti signifikansinya. Kami sendiri sudah melihat berbagai varian karena COVID-19 berevolusi dan berubah seiring berjalannya waktu," ujar Ryan, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 15 Desember 2020.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Teknis WHO Maria Van Kerkhove. Ia mengatakan varian baru itu masih dikaji, namun menyakini virusnya tidak memiliki karakteristik yang jauh berbeda. "Belum ada bukti bahwa varian baru ini akan memiliki perilaku berbeda," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, varian baru dari COVID-19 tersebut terdeteksi di empat lokasi di Inggris. Keempatnya adalah London, Kent, Essex, dan Hertfordshire. Alhasil, pembatasan sosial di keempat tempat tersebut perlu disesuaikan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari munculnya varian baru itu.

Pembatasan sosial di London, misalnya, akan ditingkatkan ke level tertinggi yaitu tingkat tiga. Di tingkatan tersebut, tempat hiburan akan ditutup, tempat makan hanya boleh melayani takeaway, dan tempat penginapan tidak boleh menerima tamu. Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak berpergian, bekerja dari rumah saja, kecuali situasi darurat mendesak mereka untuk keluar dari rumah.

Tempat-tempat olahraga, termasuk stadion, diperbolehkan untuk beroperasi. Namun, di tingkat tiga, event olahraga harus diselenggarakan tanpa penonton.

Per berita ini ditulis, Inggris mencatatkan 1,8 juta kasus dan 64 ribu kematian akibat COVID-19. Untuk menekan angka pertumbuhan, Inggris telah mengesahkan vaksin COVID-19 dari Pfizer dan BioNTech. Vaksinasi tahap pertama pun telah dimulai dengan jumlah yang tersedia 800 ribu dosis atau cukup untuk 400 ribu warga.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-who/who-says-authorities-investigating-new-covid-19-variant-in-england-idUSKBN28O2DI?il=0

Berita terkait

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

15 jam lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

22 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

1 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

1 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

1 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

1 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

2 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya