Iran Klaim Pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh Dibantu Satelit dan Kecerdasan Buatan

Senin, 7 Desember 2020 09:00 WIB

Suasana lokasi tempat serangan yang menewaskan ilmuwan terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh, di luar Teheran, Iran, 27 November 2020. Seorang penasihat militer Hossein Dehghan, menuduh Israel sengaja memprovokasi perang dengan membunuh ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dilakukan dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan yang dikendalikan dengan perangkat satelit.

Juru bicara IRGC, Brigadir Jenderal Ramazan Sharif, mengatakan kepada media semi-resmi Iranian Students News Agency (ISNA) bahwa alat elektronik canggih digunakan bersama dengan perangkat satelit untuk membunuh Mohsen Fakhrizadeh pada 27 November sore hari di Teheran timur. Namun, klaim ini bertolak belakang dengan keterangan saksi mata yang menyebut pembunuhan dilakukan dengan senjata api dan sebuah ledakan.

Fakhrizadeh dituduh oleh Amerika Serikat dan Israel sebagai otak di balik program senjata nuklir Iran.

"Zionis tahu betul bahwa tindakan mereka tidak akan dibalas. Dalam beberapa tahun terakhir telah terbukti bahwa tindakan mereka tidak akan dibalas," kata Sharif, mengulangi tuduhan Iran sebelumnya bahwa Israel berada di balik serangan itu, seperti dikutip oleh ISNA, CNN melaporkan, 7 Desember 2020.

Penjelasan serupa diutarakan wakil komandan Garda Revolusi Iran, Laksamana Muda Ali Fadavi, yang mengatakan Fakhrizadeh tewas oleh senapan mesin yang dikendalikan satelit dengan teknologi kecerdasan buatan.

Lokasi tempat serangan yang menewaskan ilmuwan terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh, di luar Teheran, Iran, 27 November 2020. Seorang penasihat militer WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Advertising
Advertising

Ilmuwan nuklir Iran itu sedang mengemudi di jalan raya di luar ibu kota Iran, Teheran, dengan 11 pengawal pada 27 November, ketika senapan mesin menembakkan 13 peluru, kata Laksamana Muda Ali Fadavi, dikutip dari Times of Israel.

Senapan mesin itu dipasang pada mobil pikap Nissan dan hanya terfokus pada wajah Fakhrizadeh sehingga istrinya, meskipun hanya berjarak 25 sentimeter, tidak ditembak, kata kantor berita Mehr mengutip pernyataan Fadavi.

Senjata itu dikontrol secara online melalui satelit dan menggunakan kamera canggih dan kecerdasan buatan untuk membidik target, katanya.

Fadavi mengatakan bahwa kepala keamanan Fakhrizadeh terkena empat peluru melindungi tubuh Fakhrizadeh, dan mengklaim tidak ada agen pembunuh di lokasi.

Press TV yang dikelola pemerintah Iran sebelumnya melaporkan senjata "buatan Israel" ditemukan di tempat kejadian.

Laporan yang bertentangan tentang kematian ilmuwan tersebut telah muncul sejak serangan itu. Kementerian pertahanan Iran awalnya mengatakan Fakhrizadeh dan pengawalnya terjebak dalam baku tembak dengan beberapa pria bersenjata, sementara kantor berita Fars mengklaim senapan mesin otomatis yang dikendalikan dari jarak jauh membunuhnya, tanpa mengutip sumber apapun.

Pemakaman Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan terkemuka Iran dan kepala Organisasi Penelitian dan Inovasi Kementerian Pertahanan Republik Islam Iran. Sumber: IRNA

Dalam wawancara yang disiarkan oleh media pemerintah Iran pada hari Jumat, dua putra Fakhrizadeh mengatakan ayah mereka terkena empat hingga lima peluru dalam serangan itu. Meskipun mereka tampaknya tidak bersama Fakhrizadeh pada saat pembunuhan itu, mereka menggambarkan insiden itu seperti perang, menurut terjemahan yang disiarkan oleh media Israel Kan.

Menurut menteri pertahanan Iran, Amir Hatami, Fakhrizadeh adalah salah satu deputinya dan mengepalai organisasi inovasi dan riset kementerian, dengan fokus pada bidang pertahanan nuklir.

Nama Fakhrizadeh pernah disebut oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 2018 sebagai direktur proyek senjata nuklir Iran. Netanyahu kemudian mengungkapkan Israel telah memperoleh arsip dari sebuah gudang di Teheran yang merinci program senjata nuklirnya. "Ingat nama itu, Fakhrizadeh," kata Netanyahu.

Pada Selasa, juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiee mengatakan Kementerian Intelijen Iran telah memberi pemerintah peringatan "operasi teroris" beberapa bulan dan beberapa hari sebelum pembunuhan Fakhrizadeh.

Ilmuwan nuklir Iran ditembak oleh senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh yang beroperasi dari mobil lain, kata kantor berita semi-resmi Fars, Minggu lalu.

Iran telah berulang kali menyatakan bahwa program nuklirnya telah digunakan secara eksklusif untuk tujuan damai, tetapi Israel dan negara lain menuduh Iran berusaha mengembangkan bom nuklir, dalam program yang menurut mereka dikepalai oleh Fakhrizadeh.

Meskipun tidak memberikan bukti, pejabat tinggi Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Seyyed Ali Khamenei dan lainnya telah berjanji membalas dendam atas pembunuhan tersebut. Pemerintah Israel tidak memberikan komentar apapun atas tuduhan Iran.


Sumber:

https://edition.cnn.com/2020/12/06/middleeast/iran-nuclear-scientist-mohsen-fakhrizadeh-satellite-intl/index.html

https://www.timesofisrael.com/gun-that-killed-iranian-nuke-scientist-used-artificial-intelligent-guards-say/

Berita terkait

Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

2 jam lalu

Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

Apple memamerkan kekuatan chip M4 melalui iPad Pro teranyar. Diklaim paling efisien dibanding semua gawai berfitur AI yang pernah ada.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

12 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

12 jam lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

13 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

14 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

15 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

16 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

19 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

23 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya