Joe Biden Rayu Pakar Epidemi Anthony Fauci Bertahan di Satgas COVID-19

Jumat, 4 Desember 2020 12:27 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Terpilih, Joe Biden, mengaku telah meminta pakar epidemi Anthony Fauci untuk bergabung dengan administrasinya. Joe Biden berkata, dirinya membutuhkan Anthony Fauci untuk membantu pengendalian COVID-19, termasuk soal vaksin.

Diberitakan sebelumnya, Anthony Fauci telah bertemu dengan Joe Biden pada Kamis kemarin, 3 Desember 2020. Dalam pertemuan tersebut, menurut laporan CNN, keduanya berbincang-bincang soal strategi penanganan pandemi COVID-19. Joe Biden, ketika memenangi Pilpres Amerika, sudah menegaskan bahwa penanganan COVID-19 akan menjadi salah satu fokusnya.

"Saya meminta dia untuk bertahan di posisi yang sama, posisi yang sudah ia isi di masa kepemimpinan berbagai presiden. Saya juga meminta untuk menjadi Ketua Penasehat Medis dan menjadi bagian dari Satgas COVID-19," ujar Joe Biden, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 3 Desember 2020.

Sebagaimana diketahui, sejak berbeda pendapat dengan inkumben Donald Trump soal penanganan COVID-19, Anthony Fauci menjaga jarak dengan Gedung Putih. Di sisi lain, Donald Trump pun mengesampingkannya dan lebih mendengarkan dokter Scott Atlas yang belum lama ini mengundurkan diri dari Satgas COVID-19 Amerika.

Dengan gaya blak-blakan, Anthony Fauci kerap mengkritik cara Donald Trump menangani COVID-19 yang menurutnya kurang dalam hal persiapan, komunikasi, dan koordinasi. Ia juga beberapa kali menyebut Scott Atlas bukan figur yang tepat untuk dijadikan penasehat karena latar belakangnya tidak berkaitan dengan epidemi.

Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mendengarkan ketika Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan selama pengarahan harian satuan tugas virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Maret 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]


Meski dikesampingkan oleh Donald Trump, Anthony Fauci tetap dihormati di komunitas ahli epidemi. Ia dianggap sebagai figur yang tepat untuk menjadi penasehat medis karena pengalaman panjangnya di pemerintahan. Joe Biden pun mengatakan bahwa dia tidak akan mendistribusikan vaksin COVID-19 apabila Fauci menyatakan vaksinnya tidak aman.

Diberitakan sebelumnya, Badan Administrasi Obat-obatan dan Makanan Amerika (FDA) akan mengkaji vaksin dari Pfizer dan Moderna Desember ini. Kedua vaksin tersebut diklaim 94-95 persen efektif dalam uji klinis mereka. Berbekal data itu, Pfizer dan Moderna meminta izin kepada Pemerintah Amerika untuk memperbolehkan distribusi vaksin buatan mereka.

"Sangat penting untuk menyampaikan kepada warga Amerika bahwa vaksinnya aman...Warga sudah kehilangan keyakinan bahwa vaksinnya akan bekerja," ujar Joe Biden yang siap menerima vaksin COVID-19 jika dinyatakan aman oleh Fauci.

Sembari menunggu keputusan Anthony Fauci, Joe Biden sudah merekrut koordinator Satgas COVID-19 untuk administrasinya. Ia bernama Jeffrey Zients, mantan pejabat di era Presiden Barack Obama. Sebagai koordinator, kata Joe Biden, pria berlatar belakang bisnis itu akan bertanggungjawab mengatur distribusi vaksin COVID-19 begitu disahkan FDA.

Sebelum direkrut sebagai koordinator, Zients sudah membantu Joe Biden berkomunikasi dengan gubernur-gubernur negara bagian soal rencana distribusi mereka. Hal itu untuk memastikan setipa negara bagian sudah memiliki mekanisme pembagian vaksin, termasuk data-data calon penerima.

Per berita ini ditulis, Amerika masih menjadi episentrum pandemi COVID-19. Amerika mencatatkan 14,5 juta kasus dan 282 ribu kematian akibat COVID-19. Dalam 24 jam, kasus bertambah 12 ribu. Joe Biden berencana menerapkan 100 hari wajib pakai masker untuk menekan angka itu.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-biden-coronavirus-fauci/biden-says-he-has-asked-fauci-to-stay-on-and-join-covid-19-team-idUSKBN28D3FU

https://www.reuters.com/article/us-usa-biden/biden-picks-former-obama-officials-zients-murthy-to-lead-covid-19-fight-politico-idUSKBN28D26U?il=0


Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya