Scott Atlas Mundur Dari Posisi Penasehat COVID-19 Donald Trump

Selasa, 1 Desember 2020 18:30 WIB

Mantan penasehat epidemi Gedung Putih Amerika, Scott Atlas (Sumber: Reuters/ Tom Brenner)

TEMPO.CO, Jakarta - Scott Atlas, figur kontroversial dalam Satgas COVID-19 Gedung Putih, memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia tidak menjelaskan kenapa ia mundur di surat pengunduran dirinya. Namun, beberapa pihak menduga keputusannya berkaitan dengan banyaknya kritik kepadanya dari sesama pakar epidemi.

"Saya dengan segenap hati mendoakan yang terbaik untuk tim Satgas COVID-19 karena merekalah yang akan membantu Amerika keluar dari periode sulit ini," ujar Atlas, dikutip dari CNN, Selasa, 1 Desember 2020.



Ketika masih menjadi penasehat epidemi untuk Donald Trump, Atlas banyak memberikan pernyataan yang kontroversial. Salah satunya, ia menganggap Amerika sudah cukup aman untuk membuka sekolah dan menyelenggarakan event olahraga di saat pandemi COVID-19 lagi buruk-buruknya. Ia berdalih pembukaan tersebut akan berdampak positif terhadap psikologis warga AS.

Hal kontroversial lainnya adalah ketika Scott Atlas menganggap masker tidak penting untuk berlindung dari COVID-19. Saking kontroversialnya, Twitter sampai menghapus tweet Atlas soal itu, menganggapnya sebagai pernyataan yang menyesatkan.

Terakhir, November lalu, ia mengkritik pembatasan sosial yang berlangsung di Michigan. Ia malah menyemangati warga Michigan untuk melawan pembatasan tersebut. Singkatnya, dalam memberikan masukan, Atlas terlau condong ke sikap-sikap Donald Trump yang bandel terhadap berbagai bentuk protokol kesehatan.

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Dr. Anthony Fauci, menghadiri pertemuan respons virus Corona dengan Presiden AS Donald Trump dan Gubernur Lousiana John Bel Edwards di Oval Office Gedung Putih, Washington, AS, 29 April 2020.[REUTERS]

Pakar-pakar epidemi dibuat gemas oleh pernyataan-pernyataannya. Pakar Epidemi Anthony Fauci, yang dikesampingkan Donald Trump karena berbeda pandangan, pun mengkritiknya. Ia menyebut Atlas bukan figur yang tepat menjadi penasehat karena epidemi bukanlah spesialisasinya.

Dalam surat pengunduran dirinya, Atlas mengamini bahwa dirinya banyak membuat keputusan yang kontroversial. Namun, ia mengatakan bahwa segala pernyataan dan keputusannya sudah ia bahas bersama sesama pakar. Selain itu, lanjut ia, tidak pernah tanpa dasar.

"Seperti yang kalian tahu, saya selalu berpegang pada bukti saintifik, tanpa pertimbangan politik ataupun pengaruh (orang lain). Seiring berjalannya waktu, saya belajar banyak dari data-data yang ada," ujar Atlas.

Gedung Putih ataupun Satgas COVID-19 belum berkomentar soal pengunduran diri Atlas. Sumber CNN yang berada di satgas mengatakan bahwa pengunduran diri itu disambut dengan nafas lega. Hal itu, menurut mereka, menandakan tak akan ada lagi pernyataan-pernyataan kontroversial.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/11/30/politics/scott-atlas-resigns-trump-administration-coronavirus-task-force/index.html

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

1 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

6 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya