Donald Trump Pergi dari Gedung Putih Setelah Electoral College Pilih Joe Biden

Jumat, 27 November 2020 07:00 WIB

Presiden AS Donald Trump mengampuni seekor ayam Kalkun Thanksgiving Nasional yang ke-73 di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, AS, 24 November 2020. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump pada Kamis mengatakan dirinya akan meninggalkan Gedung Putih setelah Electoral College memilih Joe Biden.

Electoral College, perwakilan kandidat yang didelegasikan pada setiap negara bagian, akan membawa mandat hasil suara elektorat yang sudah dihitung di semua negara bagian dan bertemu pada 14 Desember. Jika Electoral College bertemu dan memilih Joe Biden, maka Biden akan dilantik pada 20 Januari.

Dikutip dari Reuters, 27 November 2020, Trump membuat komentar ini di Gedung Putih setelah berbicara dengan pasukan AS selama pidato Hari Thanksgiving kepada anggota tentara AS.

"Tentu saya akan melakukannya. Dan Anda tahu itu," kata Trump ketika ditanya apakah dia akan meninggalkan Gedung Putih jika Electoral College memilih Biden, seperti dilaporkan The Hill.

"Jika mereka melakukannya, mereka membuat kesalahan," ujar Trump.

Advertising
Advertising

"Ini akan menjadi hal yang sangat sulit untuk dibobol," kata Trump kepada wartawan selama konferensi pers hari Kamis.

Ini adalah pertama kalinya Trump menjawab pertanyaan langsung dari wartawan sejak pemilu lebih dari tiga minggu lalu.

Sebelumnya Trump berulang menolak untuk menyerahkan transisi kekuasaan yang damai.

"Kita harus melihat apa yang terjadi, Anda tahu, tapi saya telah mengeluh dengan sangat tegas tentang surat suara. Surat suara itu bencana," katanya pada bulan September.

Saat itu, Trump mengatakan tidak perlu berkomitmen menyerahkan kekuasaan ke Biden karena yakin bahwa dia akan memenangkan pemilihan.

Pada hari Senin, setelah berminggu-minggu menunda proses transisi, Trump mengizinkan Administrasi Layanan Umum (GSA) untuk melakukan proses transisi ke tim kampanye Biden, memberi mereka akses ke sumber daya dan personel pemerintah.

Joe Biden memenangkan pemilihan presiden 3 November dengan perolehan 306 suara Electoral College, lebih dari 270 suara yang dibutuhkan, dibandingkan dengan 232 suara yang diperoleh Trump. Joe Biden juga memimpin Trump dengan lebih dari 6 juta dalam penghitungan suara populer.

Donald Trump sejauh ini menolak untuk mengakui hasil pemilu dan terus mengklaim tanpa bukti bahwa pemilihan tersebut diwarnai oleh penipuan yang meluas, dan bahwa dialah yang memenangkannya dan bukan Joe Biden.


Sumber:

https://de.reuters.com/article/us-usa-election-trump/trump-says-he-will-leave-the-white-house-if-electoral-college-votes-for-biden-idUSKBN2862HC

https://thehill.com/homenews/administration/527701-trump-tells-reporters-its-going-to-be-a-very-hard-to-thing-to-concede

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

6 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

8 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

8 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya