Raja Salman Minta Kepastian Kesetaraan Akses ke Vaksin COVID-19

Minggu, 22 November 2020 08:00 WIB

Raja Salman bin Abdulaziz hadir melalui tautan video KTT G20 yang digelar virtual tentang penyakit virus Corona (COVID-19), di Riyadh, Arab Saudi 26 Maret 2020. [Bandar Algaloud / Atas perkenan Kerajaan Saudi / Handout Kerajaan Saudi via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi meminta negara-negara anggota G20 untuk memastikan vaksin COVID-19 terdistribusi secara merata dan terjangkau. Dengan begitu, tidak ada negara-negara yang teringgal dalam upaya menekan pandemi COVID-19.

"Meski kami optimistis dengan progress pengembangan vaksin, terapi, dan alat diagnosis COVID-19, kita harus bekerja sama untuk menciptakan kesetaraan akses atas hal-hal tersebut," ujar Raja Salman dalam paparan pembukanya di pertemuan G20, Sabtu, 21 November 2020.

Raja Salman wajar khawatir. Walau beberapa perusahaan farmasi sudah mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 garapan mereka terbuktif efektif, hal tersebut tidak menjamin distribusi akan merata. Apalagi, beberapa negara kaya sudah menggelontorkan uang banyak untuk mengamankan suplai vaksin bagi mereka.

Merespon kekhawatiran Raja Salman, Presiden Cina Xi Jinping menyatakan negaranya siap berkoordinasi untuk memastikan distribusi vaksin COVID-19 merata. Cina, sebagaimana diketahui, memiliki lima perusahaan farmasi yang tengah mengembangkan vaksin COVID-19.

"Kami berkomitmen untuk membantu negara-negara berkembang dengan membuat vaksin yang bisa diakses dengan mudah dan memiliki harga terjangkau," ujar Xi Jinping. Xi Jinping juga mengusulkan mekanisme global untuk mencatat rekam jejak COVID-19 setiap turis atau pelaku perjalanan.

Hal senada disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengklaim vaksin buatan Rusia, Sputnik V, sudah siap produksi dan pemerintahannya akan membantu distribusinya ke negara lain.

"Rusia juga tengah mempersiapkan vaksin kedua dan ketiganya. Mengembangkan portofolio vaksin adalah salah satu tujuan kami," ujar Vladimir Putin.

Per berita ini ditulis sudah ada dua jenis vaksin COVID-19 dengan tingkat efektivitas di atas 90 persen. Vaksin pertama berasal dari Pfizer. Digarap bersama perusahaan Jerman BioNTech SE, vaksin Pfizer terbukti 95 persen efektif tanpa efek samping berbahaya. Kabarnya, Pfizer sudah mendaftarkan diri ke badan regulator Amerika agar bisa mulai digunakan di situasi darurat.

Selain Pfizer, vaksin lainnya berasal dari Moderna. Vaksin buatan mereka terbuktif 94,5 persen efektif. Namun, itu baru data awal karena data final diperkirakan baru hadir beberapa hari lagi.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-g20-saudi-king/saudi-king-salman-g20-leaders-must-work-towards-equitable-access-to-covid-19-vaccines-idUSKBN2810HX?il=0

https://www.reuters.com/article/us-g20-saudi-china-xi/xi-says-china-ready-to-boost-global-covid-19-vaccine-cooperation-idUSKBN2810L7?il=0

Berita terkait

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

2 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

3 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

5 jam lalu

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

Xi jinping kunjungan kerja ke Serbia untuk memperingati 25 tahun pengeboman oleh NATO pada kantor kedutaan besar Cina di Serbia

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut Ingatkan Jemaah Haji Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi: Bisa Capai 50 Derajat

7 jam lalu

Menag Yaqut Ingatkan Jemaah Haji Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi: Bisa Capai 50 Derajat

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengimbau jemaah haji menjaga kesehatan untuk mengantisipasi cuaca panas di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

8 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

10 jam lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

10 jam lalu

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

Penempatan akomodasi jemaah haji Indonesia di Madinah berada pada wilayah Markaziyah Syimaliyah, Markaziyah Gharbiyah, dan Markaziyah Janubiyah.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

11 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

12 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

16 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya