TEMPO.CO, Jakarta - Hasil uji klinis fase III vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech dan Moderna membuka harapan untuk memulihkan dunia dari pandemi virus corona.
Perusahaan AS Pfizer bersama perusahaan mitranya dari Jerman BioNTech, mengatakan pada Rabu bahwa hasil akhir dari uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 produksinya menunjukkan tingkat kemanjuran 95%, dikutip dari Reuters, 19 November 2020.
Sebelumnya pada Senin, Moderna juga merilis data awal untuk vaksinnya yang menunjukkan tingkat kemanjuran 94,5%.
Vaksin Pfizer/BioNTech disebut BNT162b2, sementara vaksin Moderna disebut mRNA-1273. Kedua kandidat vaksin menggunakan messenger RNA (mRNA), yang bekerja dengan meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap virus. Lalu negara mana saja yang tertarik membeli kedua vaksin ini?
Amerika Serikat
Pada 11 Agustus bahwa pemerintah AS memesan 100 juta dosis mRNA-1273 Moderna dengan nilai US$ 1,525 miliar (Rp 21,6 triliun). Berdasarkan perjanjian tersebut, AS juga akan memiliki opsi untuk memperoleh hingga 400 juta dosis tambahan, menurut laporan Newsweek, 18 November 2020.
Pada perjanjian bulan Juli pemerintah AS akan menerima total 100 juta dosis kandidat vaksin Pfizer/BioNTech dengan opsi untuk memperoleh hingga 500 juta dosis tambahan. AS akan membayar perusahaan Pfizer/BioNTech sebesar US$ 1,95 miliar (Rp 27,6 triliun) setelah menerima 100 juta dosis pertama.
Pfizer/BioNTech mengatakan pada Senin bahwa pihaknya bekerja dengan Operation Warp Speed (OWS) pemerintah AS untuk melakukan program percontohan imunisasi di Rhode Island, Texas, New Mexico, dan Tennessee yang akan membantu menyempurnakan rencana pengiriman dan penyebaran.
Kanada
Menurut Moderna, pihaknya masih dalam jalur untuk dapat mengirimkan hingga 56 juta dosis vaksin Covid-19 ke Kanada mulai 2021. Pada bulan September, pemerintah Kanada mengkonfirmasi komitmen pemesanan sebanyak 20 juta dosis.
Pfizer/BioNTech mengatakan pada Agustus kesepakatan dengan pemerintah Kanada telah dicapai, tetapi tidak mengungkapkan informasi nilai pembelian atau dosis.
Inggris
Pemerintah Inggris mengatakan dapat mengamankan akses ke lima juta dosis kandidat mRNA-1273 Moderna, yang akan cukup untuk sekitar 2,5 juta orang. Vaksin akan dikirim pada musim semi tahun depan.
Pada Juli, Pfizer/BioNTech mengatakan telah sepakat dengan Inggris untuk memasok 30 juta dosis kandidat berbasis mRNA BNT162. Kesepakatan kemudian meningkat menjadi 40 juta dosis, menurut rilis pemerintah Inggris.
Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggri (MHRA) mengatakan pada Rabu bahwa mereka tertarik dengan hasil uji coba tahap akhir dari vaksin Pfizer dan BioNTech, Reuters melaporkan.
Uni Eropa
Komisi Eropa mengatakan pada Agustus bahwa mereka memesan 80 juta dosis calon vaksin mRNA-1273 dari Moderna, dengan opsi untuk memperoleh hingga 80 juta dosis lagi jika terbukti aman dan efektif.
Pada 11 November, Komisi Eropa mengatakan telah menyetujui kontrak dengan BioNTech dan Pfizer menyelesaikan pembelian awal 200 juta dosis atas nama semua anggota UE, dengan opsi untuk meminta hingga 100 juta lebih.
Swiss
Moderna mengkonfirmasi pada bulan September bahwa Pemerintah Federal Swiss telah menyetujui pengadaan 4,5 juta dosis vaksin mRNA-1273.
Jepang
Pada 29 Oktober, Moderna mengatakan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, setuju untuk membeli dan mendistribusikan 50 juta dosis vaksin Moderna.
Pada tanggal 31 Juli, Pfizer mengatakan 120 juta dosis dari kandidat vaksin berbasis mRNA BNT162 akan dipasok ke Jepang mulai tahun 2021. Seperti kebanyakan kesepakatan, perjanjian tersebut terikat pada keberhasilan uji klinis dan persetujuan peraturan.
Timur Tengah
Reuters melaporkan pada Juni pemerintah Israel telah mengkonfirmasi perjanjian pasokan untuk pembelian calon vaksin Covid-19 Moderna di masa mendatang. Rincian transaksi vaksin tidak diketahui. Pada 26 Oktober, Moderna mengatakan telah membuat perjanjian pasokan vaksin dengan Qatar.
Australia
Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan pada 5 November bahwa Australia akan diberikan 10 juta dosis vaksin Pfizer/BioNTech.
Berdasarkan kesepakatan pasokan dengan Amerika Serikat, label harga yang ditetapkan untuk vaksin Pfizer/BioNTech sekitar US$ 39 (sekitar Rp 550 ribu) untuk pengobatan dua dosis.
Vaksin Pfizer dan Moderna memiliki hasil yang serupa karena menggunakan teknik yang sama untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
Vaksin mengirimkan messenger RNA, atau mRNA. Setelah disuntikkan, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi meningkat. Jika orang yang divaksinasi belakangan terkena virus corona, antibodi tersebut harus siap menyerang virus.
Saat ini tidak ada vaksin di pasaran yang menggunakan mRNA, menurut CNN.
Meskipun kedua vaksin tersebut tampaknya memiliki profil keamanan dan kemanjuran yang sangat mirip, vaksin Moderna memiliki keunggulan praktis yang signifikan dibandingkan Pfizer, yakni bisa disimpan dalam suhu minus 20 derajat Celcius dibandingkan vaksin Pfizer di suhu minus 75 derajat Celsius.
Sumber:
https://www.newsweek.com/which-countries-secured-coronavirus-covid-vaccines-pfizer-biontech-moderna-1548366
https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-britain-mhra/uk-regulator-says-pfizer-results-very-encouraging-wants-to-assess-full-data-idUKKBN27Y2KG
https://edition.cnn.com/2020/11/16/health/moderna-vaccine-results-coronavirus/index.html