TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin dari negara-negara ekonomi terbesar di dunia atau G20 akan melakukan debat pada akhir pekan ini untuk mencari cara bagaimana menghadapi pandemi Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dampak wabah virus corona telah menyebabkan resesi global dan KTT G20 akan membahas bagaimana proses pemulihan setelah virus corona bisa dikendalikan.
Agenda tingkat tinggi adalah membeli dan mendistribusikan vaksin, obat dan alat tes ke negara-negara miskin yang tidak mampu membiayai hal-hal semacam itu untuk diri mereka sendiri. Rencananya pada Sabtu, 21 November 2020, Uni Eropa akan mendesak G20 agar mengucurkan investasi sebesar USD 4,5 miliar untuk membantu negara-negara miskin.
“Tema utama akan membahas upaya meningkatkan kerja sama global untuk menyasar pandemi,” kata seorang pejabat senior, yang ikut berpartisipasi dalam KTT G20 selama dua hari.
Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika Serikat mewakili beberapa dari 200 ribu nyawa yang telah hilang di negara itu dalam pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts/aww/cfo (REUTERS/JOSHUA ROBERTS)
KTT G20 tahun ini diselenggarakan secara virtual karena pandemi virus corona. Arab Saudi menjadi tuan rumah dalam pertemuan ini. Untuk mempersiapkan masa yang akan datang, Uni Eropa akan mengajukan sebuah pakta terkait pandemi ini.
“Sebuah pakta internasional akan membantu kita agar lebih cepat merespon dan lebih berkoordinasi,” kata ketua delegasi Uni Eropa di G20, Charles Michel.
Dana Moneter Internasonal dalam sebuah laporan untuk G20 menyebut setelah perekonomian global pulih dari krisis pada awal 2020 lalu, ada momentum melambat di beberapa negara yang angka positif Covid-19-nya kembali tinggi. Pemulihan wabah Covid-19 belum merata dan pandemi tampaknya akan meninggalkan luka dalam.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan negara-negara miskin dan punya utang yang besar di negara-negara berkembang terancam mengalami kelaparan dan penderitaan yang tak terkatakan.
Sebuah rancangan komunike bersama G20 memperlihatkan, untuk mengatasi hal ini, G20 diharapkan mendukung sebuah rencana memperpanjang moratorium pembayaran utang pada negara-negara berkembang mulai enam bulan sampai pertengahan 2021 dengan kemungkinan diperpanjang.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-g20-saudi/g20-to-discuss-post-pandemic-world-back-debt-relief-idUSKBN28102K?il=0