Australia Akui Militernya Membunuh Puluhan Warga Sipil di Afghanistan

Kamis, 19 November 2020 17:00 WIB

Tentara Australia dari Brigade 3 mengambil posisi di pantai Langham dalam latihan militer gabungan Talisman Saber antara Australia dan AS di Queensland, Australia, 13 Juli 2017. REUTERS/Jason Reed

TEMPO.CO, - Kepala Jenderal Angkatan Pertahanan Australia Angus Campbell mengakui bahwa pasukannya telah membunuh 39 warga sipil dan tahanan di Afganistan. Ia pun meminta maaf kepada rakyat Afghanistan dan menyebut kesalahan ini memberi noda hitam bagi Australia dan militernya.

Campbell merekomendasikan masalah ditangani oleh jaksa yang menyelidiki dugaan kejahatan perang. "Beberapa anggota yang berpatroli main hakim sendiri, melanggar aturan, mengarang-ngarang kejadian, kebohongan diceritakan dan tahanan dibunuh," kata Angus Campbell dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 19 November 2020.

Komentar ini muncul sebagai hasil dari terbitnya investigasi terhadap perilaku militer di Afghanistan selama bertahun-tahun.

Advertising
Advertising

Menurut Campbell, ada 25 anggota pasukan khusus Australia yang dituduh melakukan kesalahan tersebut dalam 23 peristiwa di Afghanistan. Sebanyak 19 anggota dan mantan pasukan militer akan diserahkan ke penyelidik khusus untuk menentukan apakah ada bukti yang cukup.

"Catatan memalukan ini mencakup dugaan kasus di mana anggota baru dipaksa untuk menembak seorang tahanan untuk menandai dia melakukan pembunuhan pertamanya. Praktik mengerikan yang dikenal sebagai 'blooding'," ucap dia.

Dia juga menyerukan agar beberapa medali layanan terhormat yang diberikan kepada pasukan operasi khusus yang bertugas di Afghanistan antara 2007 dan 2013 dicabut.

Setelah serangan teror 11 September 2001, Australia mengirimkan lebih dari 26 ribu tentara ke Afghanistan untuk berperang bersama AS dan pasukan sekutu melawan Taliban, Al-Qaeda, dan kelompok lainnya.

Pasukan tempur Australia meninggalkan negara itu pada 2013. Namun sejak itu serangkaian laporan investigasi yang menunjukkan kebrutalan pasukan khusus mereka di Afghanistan muncul.

Mulai dari laporan tentang tentara yang membunuh seorang anak berusia enam tahun dalam penggerebekan rumah hingga seorang tahanan yang ditembak mati untuk menghemat ruang di dalam helikopter.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah menghubungi Presiden Afghanistan Ashraf Gani terkait kebenaran ini. Ia juga telah menunjuk penyelidik khusus untuk melakukan penuntutan. Tim independen juga dibentuk guna mendorong perubahan budaya dan kepemimpinan dalam angkatan bersenjata.

Pemerintah Australia sebelumnya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mencoba menyangkal investigasi tentang kebrutalan militernya itu. Aparat keamanan bahkan menyelidiki wartawan yang mengungkap isu ini.

Masalah ini pertama kali menjadi perhatian publik pada 2017 ketika media asal Australia, ABC, menerbitkan "file Afghanistan", yang menuduh pasukan Australia telah membunuh pria dan anak-anak tak bersenjata di Afghanistan.

CHANNEL NEWS ASIA

https://www.channelnewsasia.com/news/world/australia-troops-evidence-unlawful-killing-afghanistan-civilians-13590582

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

7 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

2 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

3 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

4 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya