TEMPO.CO, Jakarta - Jepang dan Australia dikabarkan akan bersekutu, menyepakati kerjasama pertahanan baru, pada pertemuan yang berlangsung Selasa esok. Pertemuan itu sendiri diagendakan membahas pengaruh Cina yang makin kuat, salah satunya di Indo-Pasifik.
"Akan ada suatu kesepakatan yang diumumkan pada pertemuan besok," ujar Kementerian Luar Negeri Jepang tanpa mengelaborasi lebih lanjut, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 16 November 2020.
Menurut kabar yang beredar, kerjasama pertahanan antara Jepang dan Australia akan berwujud Reciprocal Access Agreement (RAA). Dengan kerjasama tersebut, maka militer Jepang dan Australia dapat dengan leluasan berkunjung ke kawasan satu sama lain itu menggelar operasi ataupun latihan militer bersama.
Kerjasama pertahanan antara Australia dan Jepang itu sendiri bukan isu baru. Kurang lebih sudah enam tahun isu tersebut berseliweran di kedua negara. Selama periode itu, kedua negara disebut sudah saling bernegosiasi untuk menyusun rangka kerjasama yang menguntungkan kedua pihak. Dengan kata lain, pertemuan besok berpotensi hanya finalisasi saja antara PM Jepang Yoshihide Suga dan PM Australia Scott Morrison.
Sebagai perbandingan, kerjasama yang diinginkan Jepang menyerupai kerjasama pertahanan yang mereka teken dengan Amerika pada 1960. Dalam kesepakatan itu, Amerika diperbolehkan untuk menempatkan dan mengoperasikan armada militer mereka di sekitar kepulauan Jepang untuk memastikan keamanan di kawasan pasifik.
Sejak menjabat jadi PM Jepang, menggantikan Shinzo Abe, PM Yoshihide Suga sudah berkali-kali menyebutkan pentingnya stabilitas di Indo-Pasifik. Ia mempermasalahkan aktivitas Cina yang semakin agresif di sana mulai dari militerisasi di Laut Cina Selatan, bermanuver di pulau-pulau sengketa Laut Cina Timur, hingga mengganggu operasional di zona ekonomi eksklusif negara lain.
Ketika berkunjung ke Indonesia, Yoshihide Suga pun menyinggung masalah di Laut Cina Selatan tersebut. Ia mengatakan, Jepang tidak ingin ada tekanan di Laut Cina Selatan dan hal itu masuk dalam visi Free and Open Indo-Pacific mereka. Namun, ia memastikan bahwa tidak akan ada pendekatan blok militer untuk penyelesaian masalah di Indo-Pasifik
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA