Pendemo Reformasi Thailand Corat-coret Markas Besar Kepolisian

Kamis, 19 November 2020 11:00 WIB

Seseorang mengecat plakat dengan tulisan grafiti di depan markas besar polisi pada demonstrasi menuntut reformasi di Bangkok, Thailand 18 November 2020. [REUTERS / Jorge Silva]

TEMPO.CO, Jakarta - Para pengunjuk rasa penuntut reformasi Thailand mencorat-coret dan menyemprotkan air ke markas besar polisi di Bangkok pada Rabu, sehari setelah puluhan orang terluka oleh gas air mata dan meriam air polisi.

Protes yang dipimpin pemuda-pemudi Thailand sejak Juli telah menjadi tantangan terbesar bagi pemerintah Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan Kerajaan Thailand.

Dilaporkan Reuters, 19 November 2020, puluhan ribu orang bergabung dalam protes hari Rabu, yang mengecat warna-warni bagian luar markas besar Kepolisian Kerajaan Thailand. Para pengunjuk rasa juga meletakkan makanan anjing di pintu gerbang untuk polisi sebagai hinaan untuk polisi yang mereka sebut "budak tirani".

Beberapa pendemo juga menyemprotkan grafiti anti-monarki.

Para pengunjuk rasa mengatakan mereka marah dengan kekuatan berlebihan polisi terhadap demonstrasi Selasa di parlemen dan penolakan oleh anggota parlemen atas proposal reformasi konstitusi yang dapat membatasi kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn.

Advertising
Advertising

"Kami datang ke sini semata-mata karena amarah kami," kata salah satu pemimpin protes, Panusaya Sithijirawattanakul.

Polisi membarikade diri mereka sendiri di dalam markas dan tidak melakukan intervensi.

Pengunjuk rasa juga membawa boneka bebek tiup jika polisi menggunakan meriam air untuk digunakan sebagai tameng.

Sementara juru bicara polisi, Kissana Phathanacharoen, mengatakan para pengunjuk rasa telah merusak fasilitas umum dan melemparkan benda yang dapat melukai petugas.

Demonstrasi di Thailand yang dimulai sejak Juli sebagian besar berlangsung damai. Tetapi Pusat Medis Erawan Bangkok mengatakan sedikitnya 55 orang terluka pada hari Selasa, dengan 32 orang menderita efek gas air mata dan enam dengan luka tembak. Para pengunjuk rasa juga bentrok dengan pengunjuk rasa loyalis kerajaan.

Polisi mengatakan seorang pro kerajaan dituduh memiliki senjata dan amunisi setelah protes, tetapi tidak menuduhnya melepaskan tembakan.

Massa pro kerajaan mengatakan mereka percaya bahwa seruan untuk mereformasi monarki adalah cara untuk menghapus legitimasi raja. Namun, para pengunjuk rasa menyangkal ingin menghapus kerajaan tetapi hanya membatasinya.

Seseorang mengecat plakat dengan tulisan grafiti di depan markas besar polisi pada demonstrasi menuntut reformasi di Bangkok, Thailand 18 November 2020. [REUTERS / Jorge Silva]

Sementara di gedung parlemen, anggota Senat Thailand dan Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu memberikan suara pada tujuh mosi yang mencakup reformasi konstitusi yang diajukan oleh pemerintah, oposisi, dan satu usulan dari rakyat. Proposal itu akan membuka jalan untuk membahas tentang bagaimana menindak raja yang gagal memenuhi kewajibannya.

Di antara reformasi yang dibahas adalah kekuatan Senat yang tidak demokratis, di mana semua anggotanya (saat ini 245), dipilih sendiri oleh militer Thailand dan memiliki hak suara untuk menunjuk perdana menteri bersama-sama dengan majelis rendah. Tak satu pun dari enam proposal yang memasukkan reformasi monarki.

"Kami tidak akan menyinggung itu," kata Wirat Ratanaset, dari koalisi yang berkuasa, dikutip dari Reuters.

CNN melaporkan mosi itu gagal memenangkan cukup suara untuk disetujui, hanya menerima 212 suara dari parlemen yang duduk bersama dari 732 anggota. Ini membutuhkan setidaknya setengah suara dan setidaknya sepertiga dari Senat untuk diloloskan.

Pemungutan suara itu tidak mengejutkan. Pendukung Prayuth memiliki mayoritas di parlemen, di mana seluruh Senat majelis tinggi ditunjuk oleh junta yang dia pimpin setelah kudeta 2014 hingga pemilihan yang disengketakan tahun lalu.

Istana Kerajaan Thailand tidak memberikan komentar sejak protes dimulai.

Para pengunjuk rasa mengatakan agenda mereka berikutnya akan diadakan di Biro Properti Kerajaan pada 25 November terkait pengelolaan kekayaan istana, yang telah diambil oleh raja dalam kendali pribadinya, yang bernilai puluhan miliar dolar AS.

Para pengunjuk rasa reformasi Thailand mengatakan akan ada demonstrasi tujuh hari lagi setelah agenda di Biro Properti Kerajaan.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-thailand-protests/thai-protesters-target-police-hq-after-day-of-violence-idUKKBN27Y0NE

https://edition.cnn.com/2020/11/18/asia/thailand-protest-constitution-vote-intl-hnk/index.html

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

9 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

3 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

6 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya