Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

50 Pendemo Terluka Dalam Unjuk Rasa Baru di Thailand

image-gnews
Massa membawa bebek karet saat menggelar aksi unjuk rasa anti-pemerintah di luar gedung parlemen di Bangkok, Thailand, 17 November 2020. Mereka membawa bebek karet untuk berlindung dari water cannon (meriam air) yang ditembakkan oleh polisi. REUTERS/Athit Perawongmetha
Massa membawa bebek karet saat menggelar aksi unjuk rasa anti-pemerintah di luar gedung parlemen di Bangkok, Thailand, 17 November 2020. Mereka membawa bebek karet untuk berlindung dari water cannon (meriam air) yang ditembakkan oleh polisi. REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi di Thailand memanas. Dalam unjuk rasa terbaru, 55 pendemo terluka akibat bentrokan dengan aparat Kepolisian. Bahkan, enam di antaranya dilaporkan mengalami luka tembak. Hal itu menjadikannya sebagai unjuk rasa terburuk di Thailand sejauh ini.

Kepolisian Thailand mengaku sudah berupaya untuk mencegah bentrokan. Namun, kombinasi kompleksnya situasi dan banyaknya pendemo akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan cara keras. Mereka juga mengklaim tidak menggunakan senjatai api sama sekali ketika bentrokan terjadi.

"Kami sudah mencoba untuk menghindari bentrokan," ujar Kepala Deputi Kepolisian Bangkok, Piya Tavichai, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 18 November 2020.

Laporan di lapangan, unjuk rasa terjadi di gedung Parlemen Thailand. Gedung tersebut menjadi sasaran demo karena Parlemen Thailand berjanji melanjutkan voting reformasi konstitusi di bulan ini. Awalnya, hal itu ditargetkan selesai pada September lalu, namun kemudian ditunda atas alasan pengkajian lebih lanjut. Warga Thailand menuntut janji itu.

Massa anti-pemerintah berlindung di balik bebek karet saat polisi menembakkan meriam air ketika unjuk rasa di luar gedung parlemen di Bangkok, Thailand, 17 November 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha

Untuk mengantisipasi bentrokan, Kepolisian Thailand siaga dengan perlengkapan lengkap. Para aparat yang hadir, misalnya, mereka diperlengkapi dengan pakaian anti huru-hara. Selain itu, agar tidak ada demonstran yang meringsek masuk, kompleks parlemen dilindungi dengan jeruji tajam, mobil baja, dan water canon.

Benar saja, ketika ribuan pengunjuk rasa datang, mereka mencoba menerobos garis batas dan masuk ke kompleks parlemen. Kepolisian terpaksa memukul mundur mereka dengan segala peralatan yang ada. Water canon pun ditembakkan agar tidak ada yang lolos dari penjagaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Upaya mereka gagal. Setelah enam jam beradu dengan para demonstran, Kepolisian memutuskan untuk menarik mundur aparatnya. Jumlah mereka kalah banyak. Mobil-mobil baja dan water canon pun terpaksa ditinggalkan yang kemudian diambil alih pengunjuk rasa untuk dirusak.

"Dengan resmi saya umumkan eskalasi dari protes kami. Kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan berkompromoi," ujar aktivis Thailand, Parit 'Pinguin' Chiwarak. Chiwarak menegaskan lagi misi para pengunjuk rasa yaitu menjatuhkan rezim PM Prayuth Chan-o-cha serta membatasi wewenang dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.

Rencananya, unjuk rasa dengan skala serupa juga akan digelar Rabu ini. Menanggapi potensi kerusahan serupa, Juru Bicara Pemerintah Thailand Anucah Burapachaisri menyatakan bahwa Kepolisian telah diizinkan untuk menggunakan gas air mata dan water canon untuk menjaga parlemen tetap aman.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-thailand-protests/at-least-55-hurt-in-thailands-most-violent-protests-since-new-movement-emerged-idUSKBN27X0HD?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

18 menit lalu

Wang Nan memeluk satu dari empat petugas yang menyelamatkannya lima tahun lalu di Pha Taem National Park Thailand (Dok. Pha Taem National Park Office)
Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.


30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

9 jam lalu

Penduduk lokal dan wisatawan saling menembakan pistol air saat merayakan hari raya Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

11 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

14 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

1 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

1 hari lalu

Phi Phi Islands di Phuket, Thailand (Pixabay)
Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

2 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

2 hari lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

3 hari lalu

Patung Buddha raksasa dari kuil Wat Paknam Phasi Charoen terlihat di Bangkok, Thailand, 10 Juni 2021.[REUTERS/Jorge Silva]
Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.