Donald Trump dan Fox Putus Hubungan, Newsmax Mengisi Kekosongan

Senin, 16 November 2020 18:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kisah hubungan baik Donald Trump dan Fox News mencapai titik terendahnya pada Pemilu AS tempo hari. Gara-garanya, stasiun berita yang dimiliki taipan Rupert Murdoch tersebut menanyangkan berita yang tidak disangka oleh Trump: Joe Biden menang Pemilu AS. Padahal, saat itu, Donald Trump sudah membuat klaim bahwa ada kecurangan di Pemilu AS.

Selama ini, Fox News sering berada di belakang Donald Trump untuk memberi dukungan atas kebijakan-kebijakan yang ia buat. Ketika melihat media yang selama ini mendukungnya berpindah ke lain hati, Donald Trump jelas merasa seperti dikhianati. Selanjutnya bisa ditebak, Donald Trump mencela Fox News habis-habisan dan menyatakan akan mendukung media sayap kanan lainnya yang dirasa lebih konsisten.

"Rating FoxNews sudah jatuh. Rating di akhir pekan bahkan jauh lebih buruk. Sedih melihatnya, namun itu karena mereka lupa diri. Mereka melupakan telur emas mereka. Perbedaan besar Pemilu AS 2016 dan 2020 adalah Fox," ujar Donald Trump di akun Twitternya pada Kamis pekan lalu, 12 November 2020.


Donald Tidak menyerang semua figur di Fox News. Lucunya, ia mengecualikan beberapa orang yang menurutnya masih setia mendukungnya. Beberapa di antaranya adalah Jesse Watters, Jeanine Ferris Pirro, dan Sean Hannity. Ia bahkan men-tweet cuplikan komentar Sean Hannity yang ikut menuding ada kecurangan di balik kemenangan Joe Biden.

Dengan buruknya hubungan ke Fox, Donald Trump sekarang merekomendasikan kanal televisi lain. Masih sama-sama dari golongan sayap kanan, ia mempromosikan Newsmax dan One America News (OANN).

Mirip dengan Pemilu Presiden di Indonesia, kedua media sayap kanan itu mengumumkan pemenang Pemilu AS yang berbeda. Keduanya mengklaim Donald Trump lah yang memenangkan Pemilu AS.

"Coba @OANN dan @newsmax sebagai alternatif," ujar Donald Trump di Tweet-nya pada Ahad kemarin. Efeknya, di tengah keriuhan pasca Pemilu AS, rating mereka naik. Dari 100 ribu penonton per hari, sekarang mereka memiliki 1 juta penonton untuk salah satu tayangan populernya, Kelly's Show.

Sejumlah pendukung Donald Trump menggelar aksi unjuk rasa terkait hasil Pemilu AS, di Washington, AS, 14 November 2020. Dalam askinya, para pendukung Donald Trump meneriakkan slogan Stop the Steal. REUTERS

Hingga hari ini, bahkan ketika Donald Trump secara implisit mengakui kemenangan Joe Biden, Newsmax dan OANN konsisten engan posisinya. Greg Kelly, host dari Kelly's Show, mengklaim Donald Trump akan muncul sebagai pemenang dan menjadi Presiden Amerika satu periode lagi. Padahal, di berbagai tempat, gugatan hukum kubu Donald Trump mental.

Mendadak populernya Newsmax adalah pertanda bahwa ternyata ada pasar untuk berita-berita fiktif di Amerika. Stasiun televisi ditekan untuk memenuhi "fakta" yang dikehendaki pasar atau kelompok penonton tertentu, tak peduli apakah sesuai kenyatana atau tidak. Menurut mantan kontributor Fox News dan pakar strategi dari Demokrat, Julie Roginsky, hal tersebut tak pernah terjadi di tahun 80-90an ketika ia dulu aktif.

"Donald Trump telah menjadi hal yang lebih penting untuk para pendukungnya dibanding apa yang mereka lihat di tv. Hal itu sudah seperti candu. Mereka (Newsmax dan OANN) memberi candu kepada penonton," ujar Roginsky, dikutip dari CNN, Senin, 16 November 2020.


Hal senada disampaikan oleh mantan koresponden Gedung Putih ABC, Sam Donaldson. Ia berkata, apa yang dilakukan oleh media sayap kanan sekarang adalah mencari orang dan kemudian menawarkan mereka apa yang mau mereka dengar, bukan fakta.

"Tidak harus Hannity (Fox News). Pasti nanti ada saja yang mensupplai mereka dengan narasi tak sesuai fakta," ujar Donaldson.

Meski sejumlah penontonnya sudah lari ke Newsmax dan OANN, Fox News belum sepenuhnya berubah. Seperti keinginan Donald Trump, Fox News masih memberi ruang atas klaim-klaim Donald Trump, baik lewat anchor-nya ataupun dengan mengundang pendukung Donald Trump.

Donald Trump pun dikabarkan tengah menimbang untuk membentuk medianya sendiri. Beberapa hari lalu, ia mengundang pakar-pakar media untuk berdiskusi. Di momen lain, Donald pun menyebut ingin mereplikasi teknologi yang dimiliki Twitter lalu membentuk media sosial sayap kanan.

Donald Trump tahu bahwa media adalah kunci penting untuk menjaga dukungan kepada dirinya. Apalagi, jika dirinya memutuskan untuk mengibarkan bendera putih di Pemilu AS 2020 dan mulai fokus ke 2024.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/11/15/media/fox-news-newsmax-competition/index.html

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

9 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

10 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

4 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

6 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya