Donald Trump Gugat Hasil Pemilu AS, Pusat Taruhan Batal Tutup

Jumat, 13 November 2020 07:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan inkumben Donald Trump menggugat hasil Pemilu AS tak hanya berdampak ke transisi pemerintahan. Gara-gara aksinya, beberapa taruhan Pemilu AS tak jadi ditutup sampai ada pernyataan sah siapa yang menang. Beberapa petaruh pun bertahan dengan pilihannya.

"Saya adalah pendukung setia Trump dan saya mempertaruhkan uang saya untuk dia. Dia sempat memimpin ketika pemilu berlangsung dan saya yakin keadaan akan berbalik ke padanya begitu kecurangan terungkap," ujar Crhis French, broker dari Sussex Barat, Inggris, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 12 November 2020.

Salah satu kantor yang masih membuka taruhan Pemilu AS adalah Betfair, berbasis di Inggris. Berdasarkan laporan taruhan mereka, Donald Trump memiliki kans 10 persen untuk menjadi Presiden Amerika dua periode.

Selain Betfair, pusat taruhan yang melakukan hal senada adalah Predictit. Juru bicara Predictit membenarkan bahwa mereka masih menerima taruhan Pemilu AS hingg asekarang. Mereka mengaku tidak berani menutup taruhan karena sadar Pemilu AS tahun ini potensial berakhir dengan hitung ulang atau gugatan ke meja hijau.

"Melihat masih ada yang bertaruh menunjukkan bahwa ada orang-orang pintar yang tahu Pemilu AS belum berakhir," ujar salah satu petaruh yang merupakan pendukung Donald Trump, Nathan Lands.

Calon presiden AS dari Partai Demokrat 2020 Joe Biden berbicara pada kampanye pemilihannya, setelah media berita mengumumkan bahwa Biden telah memenangkan pemilihan presiden AS 2020 atas Presiden Donald Trump, di Wilmington, Delaware, AS, 7 November 2020.[REUTERS / Jim Bourg]

Tidak sedikit yang tidak mengikuti langkah Betfair dan Predictit. Pusat taruhan Paddy Power, Ladbrokes, dan William Hill memutuskan untuk tutup warung dan membayarkan hasil taruhan begitu Joe Biden dinyatakan Presiden Amerika Terpilih oleh berbagai media.

Menanggapi situasi ini, tim kampanye Donald Trump mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan memperjuangkan apa yang menjadi hak mereka.

"Kami semakin dekat dengan tujuan kami untuk mejadi Donald Trump Presiden Amerika dua periode. Lebih dari 70,5 juta warga Amerika memilihnya dan kami berhutang kepada mereka," ujar pernyataan pers tim kampanye Donald Trump. Tim kampanye Joe Biden tidak memberikan tanggapan.

Apabila mengacu pada hasil survei yang digelar Reuters, 80 persen warga Amerika sudah bisa menerima bahwa Joe Biden lah pemenang Pemilu AS. Bahkan, di antara 80 persen itu, ada separuh pemilih Republikan di dalamnya. Para responden juga memilih Donald Trump untuk legowo menerima kekalahan. Namun, hingga berita ini ditulis, Donald Trump tetap maju.

Joe Biden, di sisi lain, juga terus lanjut dengan tim transisinya. Walau begitu, ia menghadapi sejumlah gangguan karena beberapa akses ke lembaga pemerintah masih ditutup. Mereka menunggu hasil dari gugatan Donald Trump.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-election-betting/as-trump-refuses-to-concede-some-bettors-hold-out-too-idUSKBN27S1P5?il=0

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

4 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

6 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

6 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

6 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya