Ogah Memberikan Selamat, Bolsonaro Pilih Sindir Joe Biden
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Kamis, 12 November 2020 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Jair Bolsonaro, hingga sekarang, belum memberikan selamat kepada Presiden Amerika Terpilih Joe Biden. Ia memilih untuk menyindir Presiden Amerika Ke-46 tersebut dibanding memujinya. Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah event kenegaraan.
"Beberapa waktu lalu ada seorang kandidat kepala negara yang menyatakan bahwa jika saya tidak memadamkan api di Amazon, maka dia akan memberikan sanksi ekonomi ke Brasil," ujar Bolsonaro, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 11 November 2020.
Walau Bolsonaro tidak menyebut langsung nama, jelas bahwa pernyataan itu ia tujukan kepada Joe Biden. Salah satunya, karena adanya unsur kebakaran hutan Amazon di dalamnya.
Di masa kampanye Pemilu AS, Joe Biden beberapa kali mengkritik lemahnya penindakan deforestasi Amazon oleh administrasi Bolsonaro. Ia bahkan menuding Bolsonaro membiarkan deforestasi karena mendapat puluhan miliar Dollar AS dari sana sehingga dibutuhkan uang dengan nilai serupa untuk bisa menghentikannya.
Joe Biden berjanji, jika ia menjadi Presiden Amerika, ia akan bersikap tegas ke Bolsonaro. Ia mengancam akan memberikan sanksi ekonomi ke Brasil. Bolsonaro kemudian membalas ancaman itu dengan menyebut Joe Biden sebagai seorang pengecut yang berpotensi mengancam hubungan baik Amerika-Brasil.
Selain deforestasi Amazon, indikasi pernyataan itu ditujukan Bolsonaro kepada Joe Biden adalah penyebutan kata "kandidat". Sebagaimana diketahui, inkumben Donald Trump tengah menggugat hasil Pemilu AS dengan klaim ia telah dicurangi. Oleh karenanya, ia belum mau mengaku kalah kepada Joe Biden walaupun hasil perhitungan berkata berbeda.
Adanya gugatan oleh Donald Trump membuat sejumlah kepala negara belum menyelamati Joe Biden hingga sekarang. Sebab, dengan adanya proses hukum dari Trump, maka Joe Biden secara teknis masih calon Presiden Amerika, bukan Presiden Amerika Terpilih. Nah, Bolsonaro ingin menegaskan hal itu.
"Bisakah kalian membayangkan bagaimana saya harus menghadapi itu semua? Menurut saya diplomasi tidak cukup. Ketika air liur ini habis (untuk berdiplomasi), maka mesiu peluru harus siap atau tidak akan ada habisnya," ujar Bolsonaro.
Joe Biden belum memberikan tanggapan apapun atas pernyataan Bolsonaro. Saat ini, dia fokus menyiapkan proses transisi pemerintahan Amerika dari administrasi Donald Trump ke dirinya. Joe Biden mengklaim tidak seberapa khawatir dengan langkah-langkah yang diambil Donald Trump.
"Jujur saja, kami tidak melihat apapun yang memperlamban kami," ujar Joe Biden walau timnya sudah melempar sinyal akan memperkarakan langkah-langkah yang diambil Donald Trump.
Donald Trump, secara terpisah, sudah melakukan berbagai langkah yang berpotensi mengganggu Joe Biden. Dia bersih-bersih di pemerintahannya, menempatkan beberapa loyalisnya di posisi jabatan karir yang akan lebih sulit dipecat Joe Biden. Selain itu, gugatan soal dugaan kecurangan di negara bagian Michigan juga sudah diserahkan ke pengadilan setempat.
ISTMAN MP | REUTERS
https://www.reuters.com/article/us-usa-election-brazil/when-saliva-runs-out-one-has-to-have-gunpowder-brazils-bolsonaro-says-in-swipe-at-biden-idUSKBN27R2AA?il=0