Dianggap Ancaman Nasional, 4 Anggota Parlemen Hong Kong Didiskualifikasi

Rabu, 11 November 2020 19:00 WIB

Pengunjuk rasa anti UU Keamanan Nasional Hong Kong berdemo pada hari peringatan penyerahan Hong Kong dari Inggris ke Cina, 1 Juli 2020. Ketika ribuan demonstran berkumpul di pusat kota untuk berdemonstrasi tahunan yang menandai hari peringatan penyerahan bekas jajahan Inggris ke Cina di 1997, polisi anti huru hara menggunakan semprotan merica untuk melakukan penangkapan, sementara toko-toko dan satu stasiun metro tutup. [REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Hong Kong mendiskualifikasi empat anggota parlemen oposisi karena alasan "mengancam keamanan nasional". Keputusan itu diambil tak lama setelah parlemen mengesahkan resolusi yang memperbolehkan pemerintah pusat menindak politisi yang pro demokrasi dan berkolusi dengan asing. Keempat orang yang didiskualifikasi adalah Kwok Ka-ki, Alvin Yeung, Dennis Kwok, dan Kenneth Leung

Dengan diambilnya keputusan itu, maka demokrasi bisa dikatakan kian hilang di Hong Kong. Sebelumnya, kebebasan berpendapat warga yang dibatasi lebih dulu dengan diberlakukannya UU Keamanan Nasional Hong Kong. Sekarang, kebebasan berpendapat politisi ikut dibatasi apabila tidak pro Beijing.

"Misi saya sebagai legislator untuk memperjuangkan demokrasi dan kemerdekaan tidak bisa berlanjut. Namun, saya akan terus berjuang apabila rakyat Hon Kong juga terus berjuang memperjuangkan nilai-nilai dasar negeri ini," ujar salah satu anggota parlemen yang didiskualifikasi, Kwok Ka-ki, dikutip dari Reuters, Rabu, 11 November 2020.

Merespon diskualifikasi yang ada, anggota Parlemen Hong Kong pro demokrasi lainnya mengancam akan mundur dari jabatan mereka. Menurut mereka, percuma bertahan apabila diri mereka diberangus dan dianggap tidak tulus membela Hong Kong hanya karena pro demokrasi.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, mengenakan masker wajah untuk mencegah wabah penyakit virus corona (Covid-19), saat menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Cina, 31 Juli 2020. [REUTERS / Lam Yik]


Kepala Pemerintahan Hong Kong, Carrie Lam, membantah bahwa pemerintahannya telah memberangus kebebasan berpendapat. Ia membela diri dengan mengatakan keputusan diskualifikasi empat anggota parlemen tersebut sungguh beralasan. Jika keempatnya tidak mengancam keamanan nasional, kata Carrie Lam, maka pemerintahannya tidak akan mengambil tindakan apapun.

"Kami tidak bisa membiarkan anggota Parlemen, yang secara hukum dinyatakan tidak mampu menjalankan tugasnya, untuk tetap bertahan di Parlemen Hong Kong," ujar Carrie Lam. Ia juga mengklaim bahwa pemerintahannya terbuka akan berbagai pendapat, baik pro-Beijing maupun pro-demokasi.

Kantor Perwakilan Cina di Hong Kong menyatakan hal senada. Mereka bahkan menambahkan bahwa Hong Kong tidak bisa dipimpin oleh mereka yang bukan loyalis Beijing. "Hukum politis bahwa Hong Kong harus diperintah oleh Patriot (Beijing) itu harus dijaga," ujar mereka.

Ekspresi Joe Biden saat menemui pendukungnya usai menyaksikan hasil Pemilu AS yang diumumkan media, di Wilmington, Delaware, AS, 7 November 2020. Politikus Partai Demokrat, Joe Biden, akhirnya dinyatakan sebagai pemenang Pemilu AS 2020. Dengan kemenangan tersebut, ia akan menjadi presiden ke-46 AS. Andrew Harnik/Pool via REUTERS


Jika para anggota parlemen itu jadi mundur, maka perjuangan pro-demokrasi di Hong Kong otomatis menjadi kian berat. Di sisi lain, hal itu juga akan membuat situasi di Hong Kong kian disorot mengingat tidak sedikit politisi dan aktivis yang ditangkap atau dipersekusi karena pro demokrasi. Salah satunya terjadi awal November lalu di mana tujuh politisi ditangkap karena dianggap membuat gaduh di rapat Parlemen Hong Kong pada Mei 2020.

Presiden Amerika Terpilih, Joe Biden, termasuk yang memasukkan situasi Hong Kong dalam bidikannya. Di masa pemilu, ia menyatakan bahwa Cina memiliki masalah dalam hal hak asasi manusia, terutama soal kebebasan berpendapat. Hal itu, menurut Joe Biden, terlihat dalam situasi di Hong Kong yang kian hari kian otoriter.

Juli lalu, Joe Biden berjanji akan memberikan sanksi ekonomi kepada Cina apabila tidak mengamandemen regulasi tersebut.

"Regulasi Keamanan Nasional Hong Kong dari Beijing - yang dibuat diam-diam dan disetujui dengan cepat - menjadi pukulan telak ke kemerdekaan dan otonomi Hong Kong," ujar Joe Biden, sebagaimana dikutip dari Reuters, Juli lalu.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-hongkong-security/hong-kong-pro-democracy-lawmakers-to-resign-as-beijing-moves-to-quash-opposition-idUSKBN27R0CO?il=0

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

8 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

8 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

9 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

10 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

11 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

11 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya