TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Hong Kong menangkap tujuh politikus oposisi dengan tuduhan menghalangi rapat dewan legislatif pada Mei 2020, yang berakhir dengan kericuhan. Penangkapan ini disebut efek dari berlakunya UU Keamanan Nasional Hong Kong, yang kontroversial sejak Juli 2020.
Politikus yang ditangkap itu adalah Wu Chi Wai, Andrew Wan, Helena Wong, Kwok Wing Kin, Eddie Chu, Raymond Chan dan Fernando Cheung. Sebelum mereka, polisi telah menangkap 30 orang lain dengan dasar UU Keamanan Nasional Hong Kong.
Penangkapan ini diumumkan pula melalui halaman Facebook milik ketujuh politkus itu.
"Tang Siu-Kin (Andrew Wan) ditangkap polisi dan saat ini berada di kantor polisi Tsuen Wan," tulis Andrew Wan di Facebooknya, Ahad, 1 Oktober 2020.
Polisi menahan sejumlah pendemo pro-demokrasi saat aksi protes ketika pembahasan undang-undang lagu kebangsaan di Hong Kong, Cina, Rabu, 27 Mei 2020. Aksi ini masih merupakan lanjutan dari aksi menentang Undang-undang Keamanan Nasional pada tahun lalu. REUTERS/Tyrone Siu
Cina pada 30 Juni 2020, telah memberlakukan UU Keamanan Nasional Hong Kong. Hal ini dikritik secara luas oleh pemerintah Barat dan kelompok-kelompok HAM.
Pasalnya UU tersebut melarang upaya memisahkan Hong Kong dari Cina, tindakan subversif, terorisme, dan berkolusi dengan pasukan asing sehingga membahayakan keamanan nasional Hong Kong.
Para pengkritik undang-undang tersebut mengatakan itu merupakan langkah terbaru Cina untuk memperkuat cengkeramannya pada Hong Kong yang merupakan bekas koloni Inggris dan untuk mengikis kemerdekaan mereka.
Sumber: https://www.reuters.com/article/idUSKBN27H0YF?il=0