Donald Trump Berpotensi Ganggu Masa Transisi Joe Biden

Rabu, 11 November 2020 07:00 WIB

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder

TEMPO.CO, Jakarta - Tantangan baru menanti Joe Biden dari inkumben Donald Trump. Ia memutuskan untuk tidak legowo menerima kekelahan di Pemilu AS 2020 walaupun sudah dibujuk keluarganya sendiri. Trump tetap lanjut dengan gugatannya yang berbasis klaim bahwa telah terjadi kecurangan selama Pemilu AS 2020.

Donald Trump makin pede karena beberapa loyalisnya masih setia membantu. Di Kejaksaan Agung, Jaksa Agung William Barr telah memberi lampu hijau untuk investigasi dugaan kecurangan pada Pemilu AS. Sementara itu, di Senat AS, Pemimpin Mayoritas Mith McConnell menyatakan akan mendukung langkah hukum Donald Trump.

"Dia punya hak 100 persen untuk mengusut dugaan kecurangan," ujar McConnell, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 10 November 2020.

Tidak semua antusias dengan langkah Donald Trump. Di Kementerian Kehakiman Amerika, Direktur Tindak Pidana Pemilu Richard Pilger mengundurkan diri sebagai bentuk protes. Ia mempermasalahkan langkah William Barr menyetujui investigasi dugaan kecurangan Pemilu AS. Alasan Pilger, selain tak ada bukti kuat, keputusan itu diambil tanpa sepengetahuannya alias wewenangnya dilangkahi.

William Barr tersenyum selama jeda dalam dengar pendapat Komite Kehakiman Senat tentang pencalonannya sebagai jaksa agung Amerika Serikat di Capitol Hill di Washington, AS, 15 Januari 2019. [REUTERS / Yuri Gripas]


Tidak hanya itu, menurut Pilger, keputusan William Barr juga melanggar kebijakan di Kementarian Kehakiman soal investigasi perkara pemilu. Kebijakan yang berlaku selama ini, investigasi hanya bisa dilakukan setelah proses Pemilu AS usai, hasilnya disahkan, dan segala penghitungan ulang diakhiri. Dengan memulai investigasi lebih dulu, Pilger memandang itu sebagai intervensi pemilu.

Mantan Jaksa Agung, Alberto Gonzales, menyatakan hal senada. Menurutnya, perintah William Barr malah menjadi pertanda bahwa Kementerian Kehakiman tunduk pada konflik kepentingan. Padahal, kata ia, tak seharusnya Kementerian Kehakiman dipakai untuk kepentingan politik.

"Dan, jika kamu bertanya apakah saya melihat ada bukti kecurangan secara luas dan sistemik, dalam level yang bisa membalikkan hasil Pemilu AS, saya menjawab tidak," ujar Gonzales yang seorang Republikan dan menjadi Jaksa Agung di periode pemerintahan mantan Presiden George W. Bush.

Dengan adanya gugatan Donald Trump dan investigas dugaan kecurangan Pemilu AS, yang paling dirugikan adalah Joe Biden. Langkah-langkah hukum itu berpotensi mengganggu rencana transisi pemerintahannya. Padahal, tim transisi sudah dibentuk untuk memastikan semua agenda bisa dilangsungkan begitu dirinya sah jadi Presiden Amerika.

Umumnya, proses transisi diurus tim Presiden Amerika Terpilih dan badan Layanan Administrasi Umum (GSA). GSA bisa memulai proses transisi begitu jelas siapa yang memenangi Pemilu AS. Nah, dalam kasus Trump dan Biden, GSA bisa menolak proses transisi dengan alasan ada proses hukum berjalan walaupun hanya berlandaskan klaim.

"Kami belum memutuskan bahwa ada pemenang yang jelas," ujar juru bicara GSA. Menurut seorang sumber Reuters, Administrator GSA Emily Murphy tengah menimbang-nimbang langkah apa yang perlu ia ambil.

Presiden Joe Biden mengadakan pertemuan virtual dengan anggota Dewan Penasihat penyakit virus korona (COVID-19) di Wilmington, Delaware, 9 November 2020. Biden juga memuji kemajuan Pfizer menuju vaksin COVID-19 REUTERS/Jonathan Ernst

Merespon kisruh yang berpotensi terjadi, tim transisi Joe Biden mendesak GSA untuk segera mengambil sikap, mengakui Joe Biden sebagai Presiden Amerika Terpilih. Jika tidak disetujui, tim transisi Joe Biden mengatakan mereka akan mengambil langkah hukum.

"Klaim-klaim yang dibuat oleh Presiden (Donald Trump) dan pengacaranya selalu gagal setiap harinya dan gugatan-gugatan mereka pun mental di berbagai persidangan," ujar Bob Bauer, penasehat senior dari Joe Biden.

Ada banyak kerugian yang akan dialami tim Joe Biden selain proses transisi akan terhambat. Salah satu di antaranya, ia tidak akan memiliki akses ke anggaran federal yang bisa digunakan untuk anggaran transisi dan agenda kerjanya.

Selain itu, Joe Biden juga tidak akan mendapat akses untuk menemui-menemui pejabat aktif dan menanyakan tugas apa saja yang belum terselesaikan. Padahal, salah satu hal terpenting yang dibutuhkan Joe Biden sekarang adalah akses ke Kementerian Luar Negeri. Kemenlu bisa membantunya untuk memulai komunikasi dengan negara-negara tetangga dan menyusun kerjasama. Apalagi, beberapa negara masih diam kepada Joe Biden walau ia menang Pemilu AS.

Apabila berkaca pada pengalaman di tahun 2000, ketika George W. Bush dan Al Gore mempermasalahkan proses hitung suara, maka proses transisi bisa tertunda sebulan lebih. Di masa mereka, masa transisi tertunda lima pekan.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-election-transition-biden/biden-camp-considers-legal-action-over-agencys-delay-in-recognizing-transition-idUSKBN27Q04I

https://www.reuters.com/article/us-usa-election/as-trump-challenges-biden-victory-attorney-general-oks-fraud-probes-idUSKBN27Q0LI

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

17 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

18 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

7 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya