Janji Joe Biden di Pemilu AS: Amandemen Regulasi Kepemilikan Senjata

Minggu, 8 November 2020 18:07 WIB

Seseorang terlihat membawa senjata api di luar TCF Center saat pendukung Donald Trump berunjuk rasa ketika suara terus dihitung setelah pemilihan presiden AS 2020, di Detroit, Michigan, AS, 6 November 2020. Hingga berita ini dibuat, hasil penghitungan sementara, Joe Biden masih memimpin dengan perolehan 264 suara elektoral dan Trump 214 suara. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Terpilih, Joe Biden, membuat banyak janji di masa-masa kampanye Pemilu AS. Beberapa janjinya mulai dari amademen regulasi kepemilikan senjata api hingga kebijakan perbajakan yang lebih adil. Nah, karena sekarang ia sudah diserahi mandat untuk menjadi Presiden Amerika, sudah saatnya janji-janji ia dikawal.

Perihal aturan kepemilikan senjata, Joe Biden mengatakan bahwa tiap tahunnya ada 40 ribu orang yang meninggal akibat luka tembak senjata api. Beberapa di antaranya terjadi saat penembakan massal. Menurut Joe Biden, hal itu berakar dari lengangnya aturan kepemilikan senjata api di Amerika dan kurangnya tanggung jawab dari produsen senjata.

Berikut janji-janji Joe Biden soal kepemilikan senjata api yang ia ingin tepati jika menjadi Presiden Amerika ke-46:

1.Meminta Pertanggungjawaban dari Produsen Senjata
Di tahun 2005, saat masih berada di Senat, Joe Biden menolak kebijakan Perlindungan Komersil Terhadap Produsen Senjata. Menurut Joe Biden, kebijakan itu membuat produsen senjata lepas dari tanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan produknya. Joe Biden berjanji akan menghapus kebijakan itu.

2.Melarang Penjualan Senjata Berstandar Militer ke Publik
Joe Biden berjanji menerapkan kebijakan yang melarang kepemilikan senjata api berstandar militer oleh publik. Terutama, kata Joe Biden, senjata dengan kapasitas amunisi besar. Untuk memperkuatnya, Joe Biden menjanjikan perintah eksekutif soal melarang impor senjata api berstandar militer dari luar negeri.

Seorang demonstran perempuan pendukung Donald Trump membawa senjata dalam protes sehari setelah Hari Pemilihan, di Portland, Oregon, AS, 4 November 2020. Sejumlah pendukung Trump terlihat membawa senjata api ke publik dalam aksi memprotes penghitungan suara pemilu. REUTERS/Goran Tomasevic


3.Membeli Senjata Api Berstandar Militer yang Dimiliki Publik
Joe Biden berjanji mengupayakan kebijakan di mana pemerintahannya akan membeli kembali semua senjata berstandar militer yang kadung dijual ke masyarakat. Adapun pemilik senjata api berstandar militer, nantinya, akan diberi dua pilihan. Pilihannya, antara menjual senjata ke pemerintah atau mendaftarkannya berdasarkan National Firearms Act.

4.Membatasi Jumlah Pembelian Senjata Api
Untuk mencegah kemungkinan seseorang membeli senjata api lebih dari satu, aturan pembelian akan dibatasi menjadi satu unit per bulan. Hal ini akan diperkuat dengan larangan penjualan senjata api, dan perlengkapannya, secara online.

5.Pemeriksaan Latar Belakang di Setiap Pembelian Senjata
Joe Biden, dalam kampanyenya, mengatakan bahwa 1 dari 5 senjata api yang terjual umumnya tidak melibatkan pemeriksaan latar belakang. Alhasil, senjata api kerap jatuh di tangan orang yang salah. Joe Biden berjanji membuat kebijakan seleksi kepemilikan senjata api yang ketat dan mempertimbangkan berbagai faktor latar belakang pembeli.



ISTMAN MP



Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

10 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

7 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

8 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya