Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Senjata Api Menemani Jalannya Penghitungan Suara Pemilu AS

image-gnews
Seorang demonstran perempuan pendukung Donald Trump membawa senjata dalam protes sehari setelah Hari Pemilihan, di Portland, Oregon, AS, 4 November 2020. Sejumlah pendukung Trump terlihat membawa senjata api ke publik dalam aksi memprotes penghitungan suara pemilu. REUTERS/Goran Tomasevic
Seorang demonstran perempuan pendukung Donald Trump membawa senjata dalam protes sehari setelah Hari Pemilihan, di Portland, Oregon, AS, 4 November 2020. Sejumlah pendukung Trump terlihat membawa senjata api ke publik dalam aksi memprotes penghitungan suara pemilu. REUTERS/Goran Tomasevic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Empat hari berlalu sejak Pemilu AS ditutup, proses penghitungan suara belum menunjukkan tanda usai. Gugatan dari Donald Trump plus surat suara yang belum dihitung membuat proses itu berjalan lamai. Rakyat Amerika dibuat gelisah hingga mereka turun ke jalan untuk mengawal jalannya penghitungan suara. Beberapa di antaranya bahkan hadir sambil menenteng senjata api.

Fenomena pengunjuk rasa bersenjata api menjadi sorotan dalam proses penghitungan suara Pemilu AS saat ini. Walau jumlah mereka tidak signifikan dan tidak ada korban, sejumlah pengamat mengkhawatirkan faktor keamanan di balik hal tersebut. Apalagi, senjata api yang dibawa tidak hanya pistol, tetapi juga shotguns atau senapan laras panjang dengan standar militer. Mereka khawatir hal itu menjadi kebiasaan.

"Semakin lama, orang-orang memandang hal itu (keberadaan senjata api di antara mereka) sebagai hal yang normal. Sebenarnya tidak. Tidak ada yang normal dari hal tersebut," ujar Cynthia Miller-Idriss, Professor American University yang mengajar ekstrimisme, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 7 November 2020.

Pendemo perempuan terlihat membawa senapan di luar TCF Center saat pendukung Donald Trump berunjuk rasa ketika suara terus dihitung setelah pemilihan presiden AS 2020, di Detroit, Michigan, AS, 6 November 2020. Kubu Trump telah melontarkan pernyataan yang menuduh terjadi kecurangan dalam Pemilu. REUTERS/Shannon Stapleton

Pantauan lapangan menunjukkan para warga bersenjata api tersebut muncul di negara-negara bagian yang penghitungannya belum usai. Beberapa di antaranya adalah Pennsylvania, North Carolina, Georgia, Nevada, dan Arizona. Mereka bersiaga di depan kantor penghitungan suara, menanti hasil final untuk tahu siapa yang menang, apakah Donald Trump atau Joe Biden.

Para panitia penghitungan suara mengaku khawatir dengan keberadaan mereka. Sekali saja terjadi kerusuhan, keberadaan senjata api itu dianggap mereka bisa memicu situasi yang tidak diinginkan. Apalagi, tensi penghitungan suara kali ini sangat tinggi akibat perbeadaan suara yang begitu tipis plus klaim Donald Trump bahwa telah terjadi kecurangan.

Di Phoenix, Arizona, misalnya, kurang lebih ada 100 supporter Donald Trump yang berkumpul di depan kantor penghitungan suara. Di antara mereka, ada beberapa yang membawa senjata api. Mereka menyakini telah terjadi kecurangan, persis seperti yang dikatakan Donald Trump. Oleh karenanya, mereka menuntut para panitia penghitungan suara ditahan.

"Ketika nanti kami mengaudit proses penghitungan suara ini, kecurangan mereka akan terungkap," klaim aktivis konservatif, Charlie Kirk, di Phoenix.

Para pengunjuk rasa yang merupakan pendukung Donald Trump membawa spanduk selama aksi protes sehari setelah Pemilu AS, di Portland, Oregon, AS, 4 November 2020. REUTERS/Goran Tomasevic

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Situasi serupa terjadi di Detroit, Michigan. Di sana, para pendukung Donald Trump berkumpul untuk mendesak penghitungan ulang. Di antara mereka, ada yang membawa senjata juga. Khawatir tidak aman, aparat di Detroit sampai meminta perkantoran untuk tutup dulu di masa penghitungan suara.

Pemerintah Negara Bagian Michigan, Oktober lalu, sempat mencoba mengeluarkan kebijakan untuk melarang keberadaan senjata api di lokasi Pemilu AS. Namun, kebijakan tersebut tertahan di Pengadilan Negara Bagian.

"Para pemilih di Michigan berhak untuk memilih dengan aman dan bebas dari intimidasi saat Pemilu AS digelar. Keberadaan senjata api bertentangan dengan semangat demokrasi yang berlaku," ujar Jaksa Agung Negara Bagian Michigan, Dana Nessel.

Ketika Pemilu AS belum digelar, keberadaan senjata api di antara demonstran sudah terjadi. Kasusnya mulai muncul sejak pembatasan sosial COVID-19 diberlakukan di Amerika. Beberapa kelompok konservatif, dengan bangga, membawa senjata api dengan klaim mengawal perkantoran yang dipaksa tutup untuk pengendalian COVID-19.

Hal itu menjadi salah satu isu penting dalam kampanye Joe Biden. Dalam janji kampanyenya, ia berkomitmen memperbaiki aturan kepemilikan senjata api agar tidak ada kepemilikan dan penggunaan yang tidak bertanggung jawab. Peran produsen senjata pun akan diperbesar dalam menangani dampak barang-barang produksi mereka.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/11/7/increasingly-normal-guns-seen-outside-vote-counting-centres


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 jam lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

16 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Joe Biden Membela Israel, Janjikan G7 akan Bertindak terhadap Serangan Iran

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berhenti sejenak saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023. Miriam Alster/Pool via REUTERS
Joe Biden Membela Israel, Janjikan G7 akan Bertindak terhadap Serangan Iran

Joe Biden mengecam serangan Iran terhadap Israel dan menjanjikan dukungan G7 bagi sekutunya.


Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

7 hari lalu

Warga binaan permasyarakatan (WBP) memeluk keluarganya saat menerima kunjungan di Rumah Tahanan (Rutan) Pontianak di Sungai Raya Dalam, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin, 11 Juli 2022. Terhitung mulai 11 Juli 2022, warga binaan permasyarakatan di Rumah Tahanan dan Lembaga Permasyarakatan di wilayah Kalimantan Barat sudah dapat menerima kunjungan tatap muka dari keluarga inti yang telah menjalani vaksinasi booster, setelah selama dua tahun sebelumnya kunjungan ditiadakan karena pandemi COVID-19. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

Keluarga narapidana dapat mengunjungi di rutan atau lapas dengan berbagai ketentuan dan syarat. Apa saja?


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

8 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Wanita Ini Dipenjara Gara-gara Curi Buku Harian Anak Joe Biden

8 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara pada seorang anak saat menghadiri acara tahunan Easter Egg Roll di Halaman Selatan Gedung Putih, Washington, AS, 1 April 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
Wanita Ini Dipenjara Gara-gara Curi Buku Harian Anak Joe Biden

Seorang wanita dihukum penjara karena ketahuan mencuri buku harian anak Joe Biden.


Ucapan Selamat Idul Fitri Kepala Negara mulai Jokowi hingga Joe Biden

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Presiden AS Joe Biden saat melakukan pembicaraan mengenai keamanan regional dan transisi energi ramah lingkungan, di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS, 14 November 2023. Jokowi meminta kepada Biden untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan
Ucapan Selamat Idul Fitri Kepala Negara mulai Jokowi hingga Joe Biden

Preisden Jokowi hingga Presiden Amerika Serikat Joe Biden ucapkan selamat Idul Fitri kepada umat muslim seluruh dunia. Ini kata mereka.