Presiden Iran Berharap Joe Biden Perbaiki Kesalahan Donald Trump

Minggu, 8 November 2020 17:29 WIB

Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela sidang Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia Di Yerevan, Armenia 1 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Hassan Rouhani berharap banyak dari pemerintahan Presiden Amerika terpilih Joe Biden. Ia berkata, menangnya Joe Biden adalah kesempatan bagi Amerika untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat Donald Trump terhadap Iran.

"Kebijakan-kebijakan Donald Trump yang merusak akhirnya mendapat perlawanan dari warga Amerika. Pemerintahan Amerika selanjutnya harus melihatnya sebagai kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Iran ingin interaksi yang konstruktif," ujar Hassan Rouhani, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 8 November 2020.

Sebagaimana diketahui, Iran dan Amerika sudah lama memiliki hubungan yang buruk. Di masa kepemimpinan Donald Trump, hubungan kedua negara semakin parah. Salah satunya, dipicu masalah kesepakatan nuklir atau dikenal juga sebagai JCPOA.

Pada tahun 2007, negara anggota tetap PBB mempermasalahkan aktivitas pengayaan nuklir Iran. Menurut mereka, berdasarkan laporan intelijen yang ada, walaupun program senjata nuklir Iran sudah dihentikan sejak 2003, pengayaan uranium tetap dilakukan. Uranium adalah salah satu bahan untuk membuat senjata nuklir.

Perjanjian nuklir Iran melibatkan Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan Cina setelah Amerika Serikat menyatakan diri keluar dari perjanjian itu pada 2018. Ecfr.eu


Kekhawatiran PBB diperkuat pernyataan dari lembaga pengawas nuklir dunia, International Atomic Energy Agency. Dalam pernyataannya, IAEA mengatakan program nuklir adalah masalah yang sungguh serius. Alhasil, negara-negara anggota tetap PBB memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Iran soal nuklir.

Pada 2015, Iran dengan negara-negara anggota tetap PBB akhirnya sepakat untuk mengurangi program pengayaan nuklir mereka. Selain itu, Iran juga setuju untuk diperiksa oleh inspektur secara berkala terhadap program pengayaan nuklir mereka. Sebagai gantinya, sanksi perdagangan senjata Iran akan diangkat lima tahun setelah kesepakatan nuklir diteken.

Ketika Donald Trump menjadi Presiden Amerika ke-45, ia memutuskan untuk mengeluarkan Amerika dari kesepakatan nuklir Iran. Menurutnya, kesepakatan itu terlalu menguntungkan Iran dan akan meminta PBB untuk kembali memperpanjang sanksi perdagangan senjata. PBB tidak menuruti kemauan Amerika.

Hal lain yang menjadi highlight hubungan Amerika - Iran di masa Donald Trump adalah pembunuhan General Qaseem Soleimani. Pada bulan Januari, Amerika meluncurkan serangan ke bandara Baghdad, di mana Soleimani berada. Pertimbangan Amerika saat itu, Iran dilaporkan berencana menyerang kantor diplomatik Amerika di Timur Tengah. Hingga sekarang, tuduhan itu tak terbukti dan hubungan Iran-Amerika belum membaik.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.pbs.org/newshour/world/a-timeline-of-u-s-iran-relations

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

13 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

2 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

3 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

4 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

4 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya