Bangladesh Buka Madrasah Pertama Untuk Transgender

Minggu, 8 November 2020 12:33 WIB

Peserta parade, mengibarkan bendera berwarna pelangi di atas sebuah truk saat memeriahkan parade gay tahunan di Lima, Peru, 27 Juni 2015. Parade tahunan tersebut untuk memperjuangkan hak-hak kaum LGBT dan melawan diskriminasi yang selama ini mereka terima. AP Photo

TEMPO.CO, - Madrasah pertama untuk transgender muslim dibuka di Dhaka, Bangladesh pada Jumat, 6 November 2020. Para ulama setempat menilai hal ini sebagai langkah awal untuk mengintegrasikan kaum minoritas yang terdiskriminasi ke dalam masyarakat.

Memiliki nama Madrasah Dawatul Islam Tritio Linger, tempat ini akan mengajarkan para transgender ilmu Al-Qur'an, filsafat Islam, bahasa Bengali, bahasa Inggris, matematika, dan ilmu sosial. "Saya sangat gembira," kata Shakila Akhter, seorang siswa berusia 33 tahun yang terlahir sebagai perempuan seperti dikutip CNA, Ahad, 8 November 2020.

"Kami Muslim, namun kami tidak bisa pergi ke masjid. Kami bahkan tidak bisa bergaul dengan anggota masyarakat lainnya," kata Akhter menceritakan pengalaman hidupnya sebagai muslim transgender di Bangladesh.

Advertising
Advertising

Sekitar 1,5 juta transgender hidup di Bangladesh. Pendirian madrasah ini dianggap salah satu upaya Bangladesh untuk membuat hidup kaum LGBT lebih mudah. Pasalnya Komunitas LGBT kerap menghadapi diskriminasi di negara Asia Selatan. Mereka sering dihukum dengan hukuman penjara.

Pada 2015, ekstrimis Islam membunuh seorang aktivis gay terkemuka dan editor majalah LGBT. Sementara kaum homoseksual terkemuka lainnya banyak yang melarikan diri dari Bangladesh.

Pemerintahan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina sejak 2013 mengizinkan transgender diidentifikasi sebagai gender terpisah. Tahun lalu mereka diizinkan mendaftar untuk memilih sebagai jenis kelamin ketiga, dan jumlah mereka akan dihitung dalam sensus yang akan dilakukan tahun depan di negara berpenduduk 168 juta itu.

Madrasah ini dikelola oleh sekelompok ulama yang dipimpin Abdur Rahman Azad. Mereka mengubah gedung tiga lantai menjadi sekolah dengan dana dari badan amal setempat. Saat ini tercatat 150 siswa transgender mendaftar di sana.

Azad mengatakan kaum transgender, yang dikenal sebagai Hijra di Bangladesh, sudah terlalu menderita. "Sudah terlalu lama mereka menjalani hidup yang sengsara. Mereka tidak bisa bersekolah, madrasah atau masjid. Mereka menjadi korban diskriminasi. Kami, masyarakat dan negara yang harus disalahkan atas hal ini," ujarnya.

"Kami ingin mengakhiri diskriminasi ini. Allah tidak membeda-bedakan manusia. Islam memperlakukan semua orang sebagai manusia. Hijra harus menikmati semua hak seperti manusia lainnya," ucap Azad.

CHANNEL NEWS ASIA

Sumber

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/bangladesh-opens-first-islamic-school-transgender-muslims-13480454

Berita terkait

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

4 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

5 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya

Kemenag Siapkan Regulasi Pengawasan Madrasah Berbasis Digital

8 hari lalu

Kemenag Siapkan Regulasi Pengawasan Madrasah Berbasis Digital

Digitalisasi regulasi pengawasan ini nantinya akan mengatasi masalah ketimpangan rasio pengawas dengan jumlah madrasah.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Tim Siswa Madrasah ini Raih Medali Emas International Exhibition di Romania

15 hari lalu

Tim Siswa Madrasah ini Raih Medali Emas International Exhibition di Romania

Prestasi ini bukan pencapaian pertama yang diraih Tim Riset madrasah ini.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan Undang-Undang Pelarangan Madrasah di Uttar Pradesh India Ditunda

26 hari lalu

Pelaksanaan Undang-Undang Pelarangan Madrasah di Uttar Pradesh India Ditunda

Mahkamah Agung India menunda perintah pengadilan tinggi yang akan melarang berdirinya madrasah di Uttar Pradesh.

Baca Selengkapnya

Lima Catatan Perhimpunan Pendidikan dan Guru Mengenai Polemik Ekskul Pramuka

31 hari lalu

Lima Catatan Perhimpunan Pendidikan dan Guru Mengenai Polemik Ekskul Pramuka

Organisasi pendidik menilai pramuka tetap urgen meski tidak lagi diwajibkan. Didorong menjadi kegiatan yang fun dan jauh dari bullying.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

35 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

36 hari lalu

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan 'Gerakan LGBT' ke dalam Daftar Organisasi Ekstremis dan Teroris

41 hari lalu

Rusia Masukkan 'Gerakan LGBT' ke dalam Daftar Organisasi Ekstremis dan Teroris

Sebelum gerakan LGBT, entitas mulai dari Al Qaeda hingga raksasa teknologi AS Meta dan Garry Kasparov masuk dalam daftar tersebut.

Baca Selengkapnya