Ribuan Warga Berkumpul di Depan Istana Dukung Raja Thailand

Senin, 2 November 2020 06:00 WIB

Sekelompok pendukung kerajaan Thailand berunjuk rasa dengan polisi berusaha memisahkan mereka dari massa anti-pemeritah di Kota Bangkok pada Rabu, 21 Oktober 2020. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Thailand berkumpul untuk menyampaikan dukungannya terhadap monarki dan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn. Dengan mengenakan baju warna kuning, para pendukung raja memadati The Grand Palace.

Aksi ini digelar untuk menandingi unjuk rasa menentang pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan mendorong reformasi di kerajaan.

“Sudah waktunya kita keluar untuk melindungi monarki kita tercinta,” kata Bin Bunleurit, mantan bintang film yang menjadi peserta aksi dikutip dari Reuters, Ahad, 1 November 2020.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn saat tiba untuk memberikan penghormatan di monumen Raja Rama I untuk menghormati dimulainya dinasti Chakri di Bangkok, Thailand, 6 April 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha/Pool

Advertising
Advertising

Bin mengatakan setiap orang punya hak untuk menyerukan perubahan. Namun ia mempertanyakan alasan para penentang raja yang ingin mereformasi monarki.

Suwit Thongprasert, seorang biksu Budha dan pemimpin loyalis, sumringah dengan ribuan peserta aksi yang hadir.

"Ini adalah sinyal bagi mereka yang ingin menghapus monarki untuk memikirkan rakyat," katanya kepada wartawan.

Dalam beberapa pekan unjuk rasa besar menentang perdana menteri dan raja berlangsung di Thailand. Pihak Istana belum memberikan komentar apapun sejak protes terjadi pada pertengahan Juli.

Para aktivis merasa kewenangan Raja Maha Vajiralongkorn terlalu besar. Mereka mengkritik masa tinggal lama raja di Jerman sebagai pemborosan dan menuduh monarki memungkinkan dominasi militer selama beberapa dekade.

Protes yang dipimpin mahasiswa dan pemuda ini pada awalnya meminta Prayuth mundur. Namun hal ini menjadi tantangan terbesar bagi monarki sejak berakhirnya pemerintahan kerajaan absolut pada tahun 1932.

Pemerintah Prayuth melarang unjuk rasa pada bulan lalu dan menangkap banyak pemimpin aksi. Namun tindakan darurat ini menjadi bumerang karena menarik lebih banyak simpati orang untuk ikut berdemonstrasi di jalan-jalan di Bangkok.

Prayuth berkukuh tidak akan mengundurkan diri dan menolak tuduhan bahwa pemilu tahun lalu direkayasa untuk kemenangannya.

Sumber: https://www.reuters.com/article/idUSKBN27H19A?il=0

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

13 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

17 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

5 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

7 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya