Covid-19 di Prancis Tembus 1 Juta Kasus

Sabtu, 24 Oktober 2020 10:00 WIB

Foto udara menunjukkan lapangan Champs de Mars yang sepi di dekat menara Eiffel di Paris saat lockdown yang diberlakukan untuk memperlambat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis, Kamis, 2 April 2020. Kawasan terkenal yang biasanya ramai oleh warga dan wisatawan ini tampak sunyi. REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperpanjang pemberlakuan jam malam di 54 daerah atau hampir dua pertiga wilayah Prancis. Keputusan ini diambil setelah kasus positif Covid-19 di sana menyentuh angka 1 juta lebih.

"Kami harus melakukan ini," kata Macron, dikutip dari Euronews, Sabtu, 24 Oktober 2020.

Presiden Prancis Emmanuel Macron meninjau pasukan dalam upacara di taman Istana Elysee setelah inagurasi di Paris, Prancis, 14 Mei 2017. Ia menggantikan presiden Francois Hollande. REUTERS/Gonzalo Fuentes

Macron menuturkan dari total 54 wilayah yang kena pemberlakuan jam malam, sebanyak 38 daerah jam malamnya lebih lama, yakni mulai pukul 21:00 hingga 06:00 pagi.

"Dalam fase ini kami tidak punya pilihan lain, mengingat jumlah infeksi per hari. Kami benar-benar ingin menjaga kesehatan kami dan sesama warga," ucap dia usai bertemu dengan tim dari rumah sakit René-Dubos di Pontoise, Val-d'Oise.

Advertising
Advertising

Prancis mencatatkan rekor baru kemarin saat sebanyak 42.032 orang dinyatakan positif Covid-19. Dengan begitu, total pasien Covid-19 di Prancis per Jumat, 23 Oktober 2020, mencapai 1.041.075 kasus. Jumlah tersebut menjadikan Prancis negara ketujuh di dunia yang kasus virus coronanya menembus angka 1 juta kasus.

Kasus virus corona di dunia terbanyak dialami Amerika Serikat dengan 8,4 juta kasus, diikuti oleh India dengan 7,8 juta, Brasil dengan 5,3 juta, Rusia dengan 1,5 juta. Argentina dan Spanyol juga masing-masing lebih dari satu juta kasus.

Pasien virus corona di Prancis yang berakhir dengan kematian sudah lebih dari 34 ribu orang. Hampir 10 ribu orang saat ini dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Tingkat orang yang dites virus corona di Prancis dan hasilnya positif juga lebih dari 13 persen. Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan jika epidemi tidak diatasi, pemerintah akan mempertimbangkan tindakan yang lebih tegas.

"Situasinya serius. Ini serius di Eropa, serius di Prancis," katanya pada konferensi pers.

Dia mengatakan virus corona berkembang 40 persen dalam satu pekan di Prancis. Jumlah kasus naik dia kali lipat setiap 15 hari.

https://www.euronews.com/2020/10/22/france-extends-curfew-to-46-million-people-amid-rising-covid-19-cases

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-france-casualties/france-becomes-seventh-country-with-more-than-1-million-covid-19-cases-idUSKBN2782II

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

5 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

15 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya