Kepolisian Thailand Bidik 4 Media Pendukung Demonstrasi Warga

Senin, 19 Oktober 2020 13:05 WIB

Pengunjuk rasa pro-demokrasi menyalakan lampu ponsel mereka selama protes anti-pemerintah, di Bangkok, Thailand, 18 Oktober 2020. REUTERS/ Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Thailand dikabarkan ingin menginvestigasi empat media lokal independen atas pemberitaan mereka soal unjuk rasa anti-pemerintah. Dugaan Kepolisian Thailand, keempat media tersebut telah membocorkan informasi sensitif yang mengganggu keamanan nasional.

"Diduga ada konten-konten yang mengancam keamanan, ketertiban, kedamaian, serta moral masyarakat," ujar dokumen Kepolisian Thailand yang dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Senin, 19 Oktober 2020.

Sebagaimana diketahui, Thailand tengah diterpa unjuk rasa besar yang sudah berlangsung beberapa hari. Bahkan, unjuk rasa terbaru, melanggar segala larangan dan batasan yang telah ditetapkan PM Thailand Prayuth Chan-ocha, menandakan bahwa demonstran serius akan agenda mereka.

Agenda para demonstran, salah satunya, adalah mendesak reformasi pemerintahan di Thailand. Mereka ingin ada pergantian pemerintahan serta pengurangan wewenang Raja Maha Vajiralongkorn untuk meminimalisir penyalahgunaan wewenang. Adapun desakan tersebut dipicu berbagai hal mulai dari keyakinan pemilu telah direkayasa dan terpuruknya perekonomian Thailand. Media, di sisi lain, ikut mengkritik pemerintahan Thailand dan mendukung gerakan warga.

Menurut isi dokumen yang dipaparkan Al Jazeera, Kepolisian Thailand akan meminta izin Badan Regulator Siaran dan Kementerian Digital untuk menyelidiki lebih lanjut empat media yang mendukung demonstrasi. Adapun tiga di antaranya yang dibidik adalah Voice TV, The Reporters, dan Prachathai. Selain ingin menyelidiki lebih lanjut, Kepolisian Thailand juga dikatakan ingin memblokir keempatnya.

Kepolisian Thailand , secara terpisah, mengakui bahwa ada pembahasan soal investigasi ke empat media lokal. Namun, mereka enggan berkomentar soal apa saja yang dibahas.

Sementara itu, Prachathai menyindir adanya rencana investigasi tersebut sebagai "sebuah kehormatan". Menurut mereka, via Twitter, adanya rencana investigasi menunjukkan Prachathai telah memberikan laporan akurat soal isu hak asasi manusia dan perkembangan politik di Thailand. "Kami akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik," ujar Prachathai.

Media yang tidak ikut dibidik, Thai Enquirer, ikut memberikan dukungan. Menurut mereka, seharusnya pemerintah memajukan dialog dan diskusi dengan press dibanding mengambil jalur otoriter. "Pemerintah malah mengambil jalur otoriter seperti sensor, penutupan, dan intimidasi terhadap jurnalis," ujar Pemimpin Redaksi Thai Enquirer, Satrusayang.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/19/police-in-thailand-to-investigate-media-over-protests-coverage

Berita terkait

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

1 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

2 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

2 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

4 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

6 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

7 hari lalu

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

7 hari lalu

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.

Baca Selengkapnya