Pelaku Pembunuhan Guru Prancis Unggah Alasan Tindakannya di Twitter

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 30 November -0001 00:00 WIB

Foto diduga pelaku penikaman guru seusai dilumpuhkan polisi di pinggiran kota Paris, Conflans St Honorine, Prancis, Jumat, 16 Oktober 2020. Berdasarkan keterangan saksi pelaku sempat meneriakkan kalimar takbir sebelum menikam korban hingga tewas. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Remaja pelaku penyerangan guru di Prancis sempat bertanya kepada para murid di jalan mengenai identitas calon korbannya.

Jaksa penuntut anti-terorisme, Jean-Francois Ricard, mengatakan petugas menemukan pesan yang diunggah ke akun Twitter dan berisi pengakuan di ponsel pelaku dalam kasus serangan guru Prancis tewas dipenggal ini.

Pelaku, yang lahir di Chechnya, Rusia, tewas ditembak polisi setelah melakukan serangan. Dia membunuh guru sejarah Samuel Paty, 47 tahun, di Kota Conflans-Sainte-Honorine pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Polisi menemukan sebuah foto jasad guru yang tewas dibunuh pada ponsel pelaku, yang ditemukan dekat jasadnya.

“Atas nama Allah yang maha pengasih dan penyayang, kepada (Presiden Emmanuel) Macron, pemimpin kafir, saya telah mengeksekusi salah satu anak buahmu yang berani menghina (Nabi) Muhammad,” begitu isi pesan dari akun Twitter milik pelaku seperti ditemukan pada ponselnya seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 17 Oktober 2020. Twitter telah menghapus pesan itu dan memblokir akunnya.

Advertising
Advertising

Sebelum insiden serangan terorisme ini terjadi, Paty pernah menunjukkan kepada murid-muridnya kartun Nabi Muhammad, yang telah menimbulkan kemarahan sejumlah orang tua murid Muslim. Ini terkait keyakinan warga Muslim bahwa penggambaran sosok nabi merupakan penghinaan.

Ricard mengatakan penyerang, yang berasal dari Chechnya, tinggal di Kota Evreux, Paris barat laut, dan tidak dikenal oleh dinas intelejen setempat.

Pembunuhan guru sejarah ini mengagetkan warga Prancis dan mengingatkan insiden serupa yang terjadi kepada sejumlah jurnalis dari majalah Charlie Hebdo. Majalah itu mempublikasikan kartun nabi sebelum insiden penyerangan terjadi pada Januari 2015. 12 orang tewas akibat serangan menggunakan senjata api dan 11 orang lainnya terluka.

Perdana Menteri Jean Castex mengatakan serangan terhadap guru itu menunjukkan adanya teroris Islamis.

“Saya ingin berbagi dengan Anda kemarahan saya. Sekularisme, yang menjadi tulang punggung dari Republik Prancis, menjadi target dari serangan keji ini,” kata Castex.

Sejumlah organisasi, kelompok anti-rasisme, dan tim dari Charlie Hebdo, mengorganisir pertemuan di Paris pusat pada Ahad untuk mengenang guru yang menjadi korban serangan terorisme ini.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-france-security/teenager-asked-pupils-to-identify-french-teacher-before-beheading-him-idUSKBN2720BE?il=0

Berita terkait

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

5 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

5 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

12 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

15 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

15 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

23 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya