Raja Malaysia: Jangan Bawa Negeri Ini ke Ketidakpastian Politik

Jumat, 16 Oktober 2020 11:43 WIB

Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah (kanan) melantik Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri Malaysia ke-8 di Istana Negara, 1 Maret 2020.[Twitter Jabatan Penerangan Malaysia]

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah, akhirnya mengeluarkan pernyataan baru setelah politisi Anwar Ibrahim mendatanginya dengan klaim didukung mayoritas untuk jadi PM. Ia meminta para politisi untuk tidak memperkeruh situasi Malaysia, apalagi sampai menimbulkan ketidakpastian politik.

"Yang Mulai mengimbau warga, terutama politisi, untuk memastikan Malaysia tidak terseret dalam ketidakpastian politik lagi. Malaysia masih menghadapi banyak masalah dan ancaman pandemi COVID-19," ujar pernyataan pers Raja Malaysia, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 16 Oktober 2020.

Diberitakan sebelumnya, situasi politik di Malaysia kembali menghangat dengan Anwar Ibrahim mengklaim dirinya pantas menjadi PM Malaysia baru. Alasannya, dirinya sudah mengamankan dukungan mayoritas dari Parlemen Malaysia, 120 dari total 220 anggota.

Pertemuan dengan Raja Malaysia Selasa kemarin, klaim Anwar Ibrahim, adalah untuk menunjukkan bukti dukungan mayoritas yang ia punya. Sejumlah pihak skeptis dengan pernyataan Anwar Ibrahim, mencurigainya membual soal dukungan dari Parlemen Malaysia. Lucunya, pihak Istana Negara pun mencurigai Anwar Ibrahim karena dirinya tidak menunjukkan bukti konkrit saat pertemuan.

Perdana Menteri Malyasia, Muhyiddin Yassin, menanggapi diplomatis soal langkah Anwar Ibrahim menemui Raja Malaysia. Ia mengatakan, jadi atau tidaknya Anwar Ibrahim sebagai PM baru adalah keputusan Raja dan ia yakin Raja akan mengambil keputusan yang tepat.

"Saya tidak mau mengomentari apa saja yang dilakukan Anwar Ibrahim di Istana Negara. Hal yang bisa saya katakan, saya percayakan urusan itu kepada Raja Malaysia. Raja orang berpengalaman dan punya caranya sendiri," ujar Muhyiddin Yasin pada Selasa kemarin.

Sebagai catatan, di Malaysia, peran raja umumnya lebih ke sisi seremonial. Namun, dalam pemerintahan, ia bisa menunjuk PM Malaysia baru yang dirasa bisa mengendalikan mayoritas.

PM Malaysia saat ini, Muhyiddin Yasin, pun hasil ditunjuk oleh Raja Malaysia menyusul runtuhnya administrasi Mahathir Mohamad karena perhitungan politis yang salah. Muhyiddin Yasin, diam-diam, berhasil mencaplok dukungan dari pihak Mahathir Mohamad.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-malaysia-politics-palace/malaysias-king-urges-politicians-to-end-uncertainty-amid-power-struggle-idUSKBN2710GA?il=0

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

10 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

15 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya