Serang Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Dituding Gunakan Negosiasi Gencatan Senjata

Minggu, 11 Oktober 2020 08:30 WIB

Seorang tentara Armenia menembakkan artileri saat pertempuran dengan pasukan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh pada 29 September 2020. Defence Ministry of Armenia/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi di Nagorno-Karabakh dikabarkan masih panas walau kesepakatan gencatan senjata sudah diteken dan diberlakukan pada Sabtu kemarin, 10 Oktober 2020. Tak lama setelah gencatan senjata berlaku, kedua negara yang berkonflik di Nagorno-Karabakh, Armenia dan Azerbaijan, malah saling tuding soal serangan ke wilayah masing-masing.

Kementerian Luar Negeri Nagorno-Karabakh, dalam keterangan persnya, menyakini Azerbaijan lah yang lebih dulu menyerang usai gencatan senjata diberlakukan. Mereka bahkan menuding Azerbaijan memanfaatkan gencatan senjata untuk menyiapkan serangan di Nagorno-Karabakh.

"(Sekarang) satu-satunya cara untuk mencapai kedamaian di Nagorno-Karabakh adalah mendesak komunitas internasional mengakui Nagorno-Karabakh sebagai republik merdeka," ujar keterangan pers Kementerian Luar Negeri Nagorno-Karabakh.

Berdasarkan hukum internasional, Nagorno-Karabkah adalah bagian dari Azerbaijan yang kemudian memisahkan diri ketika Uni Soviet runtuh. Sekarang, Nagorno-Karabkah dihuni oleh etnis Armenia, bahkan memiliki pemerintahannya sendiri. Hal inilah yang memicu konflik kedua negara.

Azerbaijan dan Armenia sudah berkali-kali bertempur memperebutkan Nagorno-Karabakh. Dalam pertempuran terbaru tahun ini, pertempuran keduanya memakan korban ratusan orang . Khawatir konflik itu berkembang lebih luas, negara-negara tetangga kemudian mendorong Armenia dan Azerbaijan melakukan gencatan senjata.

Gencatan senjata disepakati pagi tadi setelah 10 jam negosiasi dan berlaku sejak jam 12 siang waktu setempat. Untuk durasinya, hanya sementara menurut Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov.

"Gencatan senjata itu hanya akan berlangsung selama Palang Merah belum selesai membantu pertukaran jenazah dan tahanan," ujar Bayramov. Bayramov menambahkan bahwa Azerbaijan tetap berkomitmen mengambil alih Nagorno-Karabakh sebagai milik negaranya sepenuhnya.

ISTMAN MP | REUETRS

https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan-karabakh/nagorno-karabakh-accuses-azerbaijan-of-using-truce-talks-to-ready-military-action-idUSKBN26V0L6?il=0

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

3 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

3 hari lalu

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya