Presiden Rouhani Sebut Sengketa Nagorno-Karabakh Bisa Jadi Konflik Regional
Rabu, 7 Oktober 2020 18:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran, Hassan Rouhani, memperingatkan konflik militer Azerbaijan-Armenia terkait wilayah Nagorno-Karabakh bisa berubah menjadi perang regional.
“Kita harus berhati-hati agar perang antara Armenia dan Azerbaijan tidak menjadi perang regional. Perdamaian adalah basis dari pekerjaan kita dan kita berharap bisa mengembalikan stabilitas di wilayah ini secara damai,” kata Rouhani lewat siaran televisi seperti dilansir Aljazeera pada Rabu, 7 Oktober 2020.
Rouhani juga mengatakan Iran tidak mengizinkan negara manapun mengirim teroris ke dekat perbatasan negaranya dengan berbagai dalih.
Secara terpisah, pemerintah Rusia mengajak kembali pemerintah Azerbaijan dan Armenia untuk berdamai terkait konflik Nagorno-Karabakh.
Ajakan ini muncul setelah dinas intelijen luar negeri Rusia mengatakan kawasan pegunungan Nagorno-Karabakh bisa menjadi tempat berkumpulnya militan Islam sebelum memasuki Rusia.
“Moskow menyatakan kekhawatirannya terkait konflik terpanas dalam 25 tahun antara etnis Armenia dan pasukan militer Azerbaijan, yang telah memasuki hari kesepuluh,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 6 Oktober 2020.
Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia atau SVR, Sergei Naryshkin, mengatakan konflik Nagorno-Karabakh mengundang datangnya tentara bayaran dan teroris dari kawasan Timur Tengah.
“Kita bicara soal ratusan dan mungkin ribuan radikal yang berharap mendapatkan uang dari perang baru di Karabakh,” kata Naryshkin dalam pernyataan.
Dia mengatakan kawasan Kaukasus Selatan ini bisa menjadi lokasi bagi organisasi teroris internasional. Kelompok militan ini bisa masuk ke berbagai negara termasuk Rusia.
Kantor berita Prancis, AFP, yang dikutip Reuters melansir pemerintah Armenia siap memberikan konsesi hanya jika Azerbaijan juga siap memberikan konsesi. Belum jelas apa yang menjadi tawaran konsesi dari Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan.
Sedangkan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, meminta Armenia mengumumkan waktu penarikan pasukan dari Nagorno-Karabakh. Nagorno-Karabakh adalah wilayah Azerbaijan, yang didominasi etnis Armenia dan mencoba memisahkan diri sejak 1991.
Sumber
https://www.aljazeera.com/news/2020/10/7/half-of-nagorno-karabakh-population-displaced-by-conflict-live