Pemerintah Sudan dan Pemberontak Berdamai Setelah Puluhan Tahun Berkonflik

Senin, 5 Oktober 2020 22:02 WIB

Tentara Sudan menata sejumlah senjata api yang akan dihancurkan, di Hajar Al Asal di Negara Bagian Sungai Nil, Sudan, 29 September 2020. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Sudan dan sejumlah kelompok pemberontak pada hari Sabtu, 3 Oktober 2020 meresmikan perjanjian damai untuk menyelesaikan konflik selama puluhan tahun. Konflik di Sudan telah menewaskan ratusan ribu orang dan jutaan orang terlantar.

Tiga kelompok besar menandatangani kesepakatan damai pada awal Agustus lalu. Ketiga kelompok itu meliputi dua faksi dari wilayah barat Darfur dan satunya lagi dari wilayah selatan. Selama berbulan-bulan dilakukan pembicaraan untuk kesepakatan damai dengan Sudan Selatan sebagai tuan rumah.

Sedangkan kelompok pemberontak berkuasa lainnya, Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan di Utara yang dipimpin Abdelaziz al-Hilu, yang tidak ikut serta dalam negosiasi damai, setuju pada bulan lalu untuk bergabung dalam pembicaraan baru yang diadakan oleh Sudan Selatan.

"Pencapaian bersejarah ini mengatasi konflik dan penderitaan selama beberapa dekade, juga akan membutuhkan komitmen teguh untuk melaksanakan perjanjian secara penuh dan tanpa menunda," kata Donald Booth, utusan khusus Amerika Serikat untuk Sudan dan Sudan Selatan seperti dikutip dari Reuters, 5 Oktober 2020.

Sudah selama beberapa dekade dilanda konflik. Setelah wilayah selatan yang kaya minyak memisahkan diri pada 2011, unjuk rasa dipicu krisis ekonomi telah menggulingkan presiden Omar Hassan al-Bashir tahun 2019.

Advertising
Advertising

Pemerintahan baru Sudan yang dijalankan militer dan sipil, menjadikan penyelesaian konflik sebagai prioritas utama.

Kesepakatan damai ini telah mengintegrasikan pemberontak ke dalam pasukan keamanan, memiliki keterwakilan politik dan hak atas ekonomi dan lahan.

Pendanaan baru senilai US$ 750 juta setahun untuk selama 10 tahun dibagikan ke wilayah selatan dan barat yang miskin di Sudan, dan peluang memberikan jaminan bagi para pengungsi untuk kembali ke rumah mereka.

Berita terkait

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

8 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

11 hari lalu

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

19 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

29 hari lalu

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

32 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

36 hari lalu

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

Bantuan yang akan diberikan dari BNPB untuk Palestina dan Sudan, akan sampai pekan depan. Bantuan diambil dari dana siap pakai BNPB.

Baca Selengkapnya

Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

36 hari lalu

Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

Kesepakatan pemberian bantuan untuk Palestina dan Sudan dilakukan setelah pembahasan yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

37 hari lalu

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

41 hari lalu

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

Kesempatan kerja sama antara lain di bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan dan pengembangan institusi perzakatan.

Baca Selengkapnya