Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

12 Fakta Penting Soal Konflik Mematikan di Sudan

image-gnews
Pandangan umum menunjukkan orang-orang Sudan dan lalu lintas di sepanjang jalan di Khartoum, Sudan 11 Juni 2019. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Pandangan umum menunjukkan orang-orang Sudan dan lalu lintas di sepanjang jalan di Khartoum, Sudan 11 Juni 2019. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dunia mengutuk konflik mematikan di Sudan yang pecah setelah presiden Omar al-Bashir dikudeta oleh militer pada 11 April 2019 lalu. Para demonstran yang menuntut pemerintahan sipil di Sudan dijawab dengan rentetan peluru tajam, pukulan, pemerkosaan dan penyiksaan. Lebih dari 100 orang telah tewas dan ratusan orang terluka dalam aksi pembangkangan sipil di Sudan.

Baca juga: Solidaritas untuk Sudan, Media Sosial Buat Tagar #BlueForSudan

Berikut 12 fakta penting dari konfik mematikan di Sudan seperti dikutip dari Al Jazeera, CNN, dan Reuters. 

1. Presiden Omar al-Bashir, terakhir berpangkat letnan jenderal, dikudeta oleh militer Sudan pada 11 April 2019 setelah berkuasa sejak tahun 1989.

2. Beberapa minggu setelah Bashir dikudeta, aksi demonstrasi menuntut pemerintahan sipil berlanjut, namun Dewan Transisi Militer menolak tuntutan para demonstran.

Pemimpin Dewan Transisi Militer, Letnan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengatakan, militer akan mengawasi periode transisi maksimal dalam 2 tahun.

3. Sebelum al-Bashir dilengserkan, situasi Sudan saat itu mengalami kesulitan makan yang parah dan krisis ekonomi sudah sangat parah. Kelompok oposisi, Asosiasi Profesional Sudan atau SPA, muncul memimpin aksi unjuk rasa menuntut al-Bashir mundur secepatnya.

SPA ini beranggotakan orgaisasi serikat pekerja profesional seperti dokter, pengacara dan jurnalis. Para demonstran perempuan termasuk banyak, salah satu yang menjadi icon adalah Alaa Salah, 22 tahun, yang berdiri di atas atap mobil pada April lalu. Tindakan Salah berdiri di atas atap mobil menjadi simbol demonstrasi Sudan.

Baca juga: Jejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil

4. Unjuk rasa terbesar pecah di Khartoum, ibukota Sudan 3 Juni. Aparat militer menyerang kamp protes di Khartoum tengah. Peristiwa ini menjadikan awal tindakan keras aparat keamanan yang semakin brutal terhadap pengunjuk rasa.

Senjata berat yang digunakan aparat keamanan membubarkan para demonstran di Khartoum menimbulkan korban jiwa, sedikitnya 5 orang dan puluhan orang terluka.Setelah itu jumlah korban jiwa bertambah banyak mencapai 60 orang.

5. Sudan dikejutkan dengan penemuan sedikitnya 40 jasad manusia dari dalam sungai Nil. Pelakunya diduga milisi RSF, yang dulunya pelindung dan pengawal al-Bashir saat jadi presiden Sudan. Menurut laporan Komite Sentral Dokter Sudan, bekas luka tembak ditemukan di semua jasad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Jenderal Pengkudeta Presiden Sudan Mundur Sehari Setelah Memimpin

6. Sekretaris jenderal PBB, Antonio Guterres mengutuk tindak kekerasan di Sudan dan laporan tentang meluasnya penggunaan aparat keamanan menghadapi para warga sipil Sudan. Bahkan pasukan keamanan memuntahkan tembakan di dalam fasilitas rumah sakit.

Dunia mengutuk aksi brutal aparat kepada warga sipil Sudan yang melakukan unjuk rasa. Dunia menuntut Dewan Transisi Militer untuk kembali ke meja perundingan. Inggris memperingatkan Dewan Transisi Militer Sudan bahwa masyarakat internasional akan menuntut pertanggungjawaban atas kekerasan itu.

Sudah lebih dari 100 orang yang tewas dalam aksi demonstrasi pembangkangan sipil yang menolak pemerintahan rezim militer di Sudan.

7. PBB menarik stafnya dari Sudan. Sementara Uni Afrika menangguhkan keanggotaan Sudan dan menyerukan digelar pertemuan darurat.

8. Sejumlah pemimpin oposisi ditangkap militer Sudan dan beberapa dideportasi dari Sudan.

9. Akses Internet ditutup dan semua jaringan digital tak dapat berfungsi.

10. Oposisi Sudan akhirnya setuju Ethiopia memdiasi perundingan dengan Dewan Transisi Militer setelah Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed berkunjung ke Khartoum pekan lalu.

11. Dewan Transisi Militer mengumumkan telah menangkap dan menjebloskan ke penjara militer sejumlah tentara yang terlibat pembunuhan puluhan pengunjuk rasa di Khartoum pekan lalu.

12. Para pengunjuk rasa setuju menghentikan sementara aksi unjuk rasa dan pembangkangan sipil sebagai balasan terhadap sikap lunak militer Sudan.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

1 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

1 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

1 hari lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

3 hari lalu

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.


800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

4 hari lalu

Seorang wanita dan bayi di kamp pengungsi Zamzam, dekat El Fasher di Darfur Utara, Sudan. MSF/Mohamed Zakaria/Handout melalui REUTERS
800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

5 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

5 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

5 hari lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


TKN Kondisikan Pendukung Prabowo Batalkan Aksi di MK

5 hari lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan) usai menghadiri silaturahmi dan buka puasa bersama TKN di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menggelar
TKN Kondisikan Pendukung Prabowo Batalkan Aksi di MK

Rusli mengklaim, hingga kini dia terus berupaya melakukan sosialisasi pembatalan aksi kepada pendukung Prabowo.