Sebelum Jadi Hakim Agung AS, Amy Coney Barrett Harus Melalui 5 Tahapan

Minggu, 27 September 2020 16:55 WIB

Amy Coney Barrett telah dipilih Presiden Amerika Donald Trump untuk menjadi calon hakim agung yang baru, menggantikan Ruth Bader Ginsburg (Sumber: University of Notre Dame, Indiana)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump telah memilih Amy Coney Barrett sebagai calon hakim agung yang baru. Walau begitu, hal itu tidak serta merta menjadikan Barett sebagai pengganti mendiang Ruth Bader Ginsburg. Masih ada beberapa tahapan yang harus ia jalani.

Dikutip dari Reuters, berikut adalah beberapa tahapan yang harus dilalui Barret dalam lima pekan ke depan sebelum bisa ditentukan sebagai hakim agung baru:

1.Pertemuan Informal di Capitol Hill
Paling cepat Selasa pekan depan, Amy Coney Barrett akan melakukan pertemuan informal dengan sejumlah senator di Capitol Hill, termasuk kepala Republikan Mitch McConnell. Hal ini akan menjadi persiapan sebelum sesi rapat dengar publik pada 12 Oktober nanti.

2.Investigasi oleh Komisi Yudisial Senat
Komisi Yudisial Senat, yang dipimpin oleh Lindsey Graham, akan menggelar investigasi selama beberapa pekan ke depan terkait latar belakang Barrett. Hal itu untuk memverifikasi latar belakang, kualifikasi, dan kompetensi calon hakim agung yang ada.

Selama investigasi, Barrett akan dimintai sejumlah keterangan lewat kuesioner. Pernyataan Barrett dan temuan tim investigasi akan menjadi modal untuk sesi tanya jawab di Senat AS nantinya.

Sidang senat Amerika Serikat. Sumber: edition.cnn.com

3.Investigasi oleh FBI dan Asosiasi Pengacara Amerika
Biro Investigasi Federal (FBI) akan turut berperan dalam menginvestigasi latar belakang Barrett. Temuannya akan melengkapi data yang dikumpulkan Komisi Yudisial Senat AS. Asosiasi Pengacara Amerika juga bisa dilibatkan untuk memberi rekomendasi apakah Amy Coney Barrett pantas menjadi hakim agung.

4.Rapat Dengar Publik
Inilah daging dari proses pemilihan hakim agung Amerika. Dalam rapat dengar publik, Barett akan memaparkan perihal kenapa dia pantas menjadi hakim agung yang baru, menggantikan Ruth Bader Ginsburg. Setelah itu, sesinya akan dilanjutkan dengan tanya jawab di mana senator akan mencecar Barrett berdasarkan data yang didapat selama investigasi.

Hal ini akan dimulai pada 12 Oktober nanti dan kabarnya akan dikebut agar bisa rampung sebelum Pilpres Amerika digelar, 3 November 2020.

5.Voting oleh Senat AS
Proses pemilihan hakim agung diakhiri dengan proses voting di mana senator menentukan ya atau tidaknya Barrett menjadi hakim agung Amerika yang baru. Total 100 senator yang memilki hak untuk menentukan pilihan.

Sejauh ini, Republikan masih solid mendukung Barrett menjadi hakim agung. Sementara itu, Demokrat menentangnya karena tidak mau Pengadilan Mahkamah AS menjadi terlalu konservatif.

ISTMAN MP | REUTERS

News link:
https://www.reuters.com/article/us-usa-court-senate-process-factbox/factboxwhat-are-the-steps-to-confirm-amy-coney-barrett-to-the-u-s-supreme-court-idUSKBN26H12G?il=0

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

1 hari lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

1 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Pernah Bebas di Kasus Suap, Hakim Agung Gazalba Saleh Jalani Sidang Perdana Kasus Gratifikasi dan TPPU

2 hari lalu

Pernah Bebas di Kasus Suap, Hakim Agung Gazalba Saleh Jalani Sidang Perdana Kasus Gratifikasi dan TPPU

MA memvonis bebas hakim agung Gazalba Saleh di kasus suap. Kini ia menjalani sidang perdana di kasus gratifikasi dan pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

6 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

6 hari lalu

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

Komisi Yudisial masih memverifikasi laporan dugaan pelanggaran kode etik pimpinan Mahkamah Agung

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

7 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

8 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

8 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya