Dunia Semakin Tidak Toleran kepada Imigran, Kecuali 3 Negara ini

Rabu, 23 September 2020 17:00 WIB

Imigran Suriah menyeberangi bawah pagar kawat berduri saat mereka memasuki wilayah Hongaria di perbatasan dengan Serbia, dekat Roszke, 27 Agustus 2015. Reuters dan The New York Times berbagi penghargaan Pulitzer dalam liputan krisis imigran tersebut. REUTERS/Bernadett Szabo

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil jajak pendapat Gallup menyimpulkan dunia menjadi semakin tidak toleran terhadap imigran, kecuali Kanada, Iceland, dan Selandia Baru.

Sedangkan tujuh negara di Eropa menjadi negara yang paling menolak imigran di antaranya North Macedonia, Hungaria, Serbia, dan Kroasia.

Berdasarkan jajak pendapat dengan mewawancarai 140 ribu orang di 145 negara dan kawasan, Gallup mengindeks negara yang paling tidak toleran hingga negara paling toleran terhadap imigran.

Rentang indeksnya, dari yang terendah 1,4 di North Macedonia dan tertinggi di Kanada yakni 8.46.

Yang mengagetkan adalah sikap positif di Amerika Serikat terhadap imigran, sementara Presiden Donald Trump menjadikan isu pembatasan imigrasi sebagai landasan kebijakan dia.

Advertising
Advertising

"Terlepas dari kenyataan bahwa imigrasi menjadi topik hangat di Amerika, kebanyakan orang Amerika sangat menerima imigran," kata Julie Ray, ahli imigrasi Gallup seperti dikutip dari Al Jazeera, 23 September 2020.

Mereka yang diwawancarai dalam jajak pendapat Gallup pada intinya ditanya soal pandangan mereka terhadap imigran yang tinggal di negara mereka, menjadi tetangga mereka, hingga menikah dengan keluarga mereka.

Hasil jajak pendapat ini juga menunjukkan terjadi perubahan drastis pada sejumlah negara yang di tahun 2016 menerima baik para imigran, namun sekarang menolaknya. Negara itu berada di kawasan Amerika Latin yakni Peru, Kolombia, dan Ekuador. Ketiganya menolak masuk warga Venezuela yang lari dari negaranya yang sedang gaduh.

Indeks Penerimaan Imigran yang pertama kali diadakan Gallup ketika Eropa mengalami krisis tahun 2015, ketika lebih dari satu juta orang memasuki benua Eropa untuk menghindar dari perang yang berkecamuk di negara mereka dan alasan kemiskinan. Para imigran ini berasal dari negara-negara di kawasan Timur Tengah.

Negara-negara Uni Eropa saling silang pendapat tentang cara menangani para imigran yang masuk ke Eropa dengan cara berbahaya menggunakan perahu melintasi laut Mediterania.

Indeks ini dikeluarkan karena Eropa bersiap untuk membuka rencana barunya memberi suaka setelah kebakaran di kamp penuh sesak di pulau Lesboa di Yunani. Kebakaran ini mengakibatkan lebih dari 12 ribu orang pengungsi dan imigran kehilangan tempat berlindung.

Rencana baru Uni Eropa ini diungkap hari ini, 23 September 2020 yang isinya semua anggota Uni Eropa memiliki tanggung jawab legal untuk menjadi tuan rumah bagi para pengungsi. Polandia dan Hungaria menolak gagasan ini.

Berita terkait

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

2 hari lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Profil Kota Edmonton Kanada Tempat Bermukim Cindy Fatikasari dan Tengku Firmansyah Sekarang

2 hari lalu

Profil Kota Edmonton Kanada Tempat Bermukim Cindy Fatikasari dan Tengku Firmansyah Sekarang

Pasangan Cindy Fatikasari dan Teuku Firmansyah mulai tinggal di Kota Edmonton di Kanada. Di sini tinggal pula YouTuber Nikmatul Rosidah.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

3 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

4 hari lalu

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka

5 hari lalu

Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka

Nana Mirdad dan Andrew White berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat sehingga bisa menyaksikan aurora australis merah.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

7 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

7 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

8 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

11 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya