Retas 100 Perusahaan, Amerika Perkarakan Warga Cina dan Malaysia

Kamis, 17 September 2020 10:51 WIB

Ilustrasi hacker sedang menjual identitas digital di dalam dark web. mic.com

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Kehakiman Amerika, pada Rabu kemarin waktu setempat, memperkarakan tujuh orang atas berbagai kasus peretasan. Lima di antaranya adalah warga Cina dan sisanya adalah warga Malaysia.

Untuk hacker Cina, jaksa federal menyebut mereka telah meretas lebih dari 100 perusahaan di Amerika dan luar negeri. Perusahaan-perusahaan yang mereka sasar meliputi pengembang piranti lunak, media sosial, manufaktur komputer, pengembang game, hingga organisasi aktivis di Hong Kong. Adapun Amerika menyakini Pemerintah Cina terlibat dalam kapasitas tertentu.

"Kami menyakini bahwa otoritas Cina, paling tidak, bisa mengikuti langkah kami untuk menegakkan hukum terhadap para peretas. Namun, mereka memilih untuk tidak melakukannya," ujar Deputi Jaksa Agung Jeffrey Rosen, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 17 September 2020.

Rosen melanjutkan, keyakinan tersebut berasal dari hasil pemeriksaan kelima hacker Cina. Salah satu di antaranya menyombongkan koneksi yang ia miliki dengan Kementerian Keamanan Negara Cina. Dengan koneksi itu, tersangka yakin dirinya akan dilindungi jika hal-hal tak diinginkan terjadi.

Kedutaan Besar Cina di Amerika belum menanggapi klaim terkait. Adapun pemerintah negeri tirai bambu tersebut sudah beberapa kali membantah melindungi ataupun menyokong para hacker Cina walaupun ada banyak kasus yang berkaitan dengan mereka.

"Tidak ada yang namanya negara bertanggungjawab apabila melindungi penjahat siber dengan korban di seluruh penjuru dunia," ujar Rosen.

Terkait dua tersangka asal Malaysia, mereka diperkarakan karena bersekongkol dengan dua peretas asal Cina. Mereka dikatakan mendapat keuntungan dari peretasan pengembang game yang berada di Amerika, Prancis, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.

Keduanya, yang bernama Wong Ong Hua dan Ling Yang Ching, beroperasi atas nama perusahaan SEA Gamer Mall. Perusahaan terkait belum memberikan tanggapan ketika diminta.

Barang bukti yang berhasil dikumpulkan Amerika meliputi ratusan akun, server, nama domain, serta situs yang digunakan hacker untuk mencuri data dari target peretas. Dikutip dari Reuters, Pemerintah Amerika bekerja dengan Microsoft untuk memastikan insiden serupa tak terulang.

ISTMAN MP | REUTERS

News Link: https://www.reuters.com/article/us-cybersecurity-usa-china/u-s-charges-seven-in-wide-ranging-chinese-hacking-effort-idUSKBN2671Z0?il=0

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

4 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

5 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya