TEMPO.CO, Beijing – Pemerintah Cina meminta meminta pemerintah Amerika Serikat segera berhenti menuding negara itu terlibat kejahatan siber.
Ini merupakan tanggapan atas tuntutan hukum terhadap dua orang warga negara Cina, yang diduga terlibat peretasan data riset Covid-19 atau Corona dan rahasia militer.
“Pemerintah Cina adalah pembela keamanan siber dan selalu menolak dan menertibkan serangan siber dan kejahatan siber dalam semua bentuk,” kata Wang Wenbin, juru bicara kementerian Luar Negeri Cina, seperti dilansir NDTV dan Reuters.
Wenbin juga mengatakan pemerintah AS harus segera menghentikan tindakannya yang mencemarkan citra Cina terkait keamanan siber.
Seperti diberitakan, Kementerian Hukum Amerika Serikat, mengumumkan tuntutan hukum terhadap peretas yang bekerja untuk pemerintah Cina pada Selasa kemarin.
Kedua peretas yang bernama Li Xiaoyu dan Dong Jiazhi, dituduh berupaya mencuri hasil riset Covid-19 dan mencuri hak kekayaan intelektual yang bernilai ratusan juta dolar atau triliunan rupiah. Keduanya dituding bekerja sama dengan seorang perwira intelijen Cina, yang membantu menyediakan software untuk peretasan ini.