Intelijen AS Klaim Iran Mau Bunuh Dubes AS untuk Balas Dendam Qassem Soleimani

Senin, 14 September 2020 17:30 WIB

Duta Besar Lana Marks bersama Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa setelah menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden, 28 Januari 2020.[za.usembassy.gov]

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan intelijen Amerika Serikat mengklaim Iran merencanakan pembunuhan terhadap Duta Besar AS untuk Afrika Selatan, Lana Marks, dalam upaya balas dendam kematian Jenderal Qassem Soleimani.

Plot ini diungkapkan pejabat pemerintah yang mengetahui laporan ini kepada Politico, yang diterbitkan pada Ahad, 13 September 2020.

Pejabat mengatakan pemerintah AS telah waspada terkait ancaman terhadap Dubes Lana Marks sejak musim semi, namun intelijen baru mengetahui plot ini secara spesifik dalam beberapa pekan terakhir.

"Kedubes Iran di Pretoria terlibat dalam plot ini," kata sumber pemerintahan AS kepada Politico.

Arahan komunitas intelijen yang dikenal sebagai "Duty to Warn" mewajibkan agen mata-mata AS untuk memberi tahu calon korban jika intelijen menunjukkan bahwa nyawa mereka dalam bahaya.

Advertising
Advertising

Dalam kasus pejabat pemerintah AS, ancaman yang dapat dipercaya akan dimasukkan dalam pengarahan dan perencanaan keamanan. Lana Marks telah diberitahu tentang ancaman tersebut, kata pejabat pemerintah AS. Intelijen juga telah dimasukkan dalam CIA World Intelligence Review, yang dikenal sebagai WIRe, produk rahasia yang dapat diakses oleh pejabat kebijakan dan keamanan senior di seluruh pemerintah AS, serta anggota parlemen tertentu dan staf mereka.

Komunitas intelijen AS tidak yakin mengapa Iran menargetkan Marks, yang memiliki sedikit hubungan dengan Iran. Namun, pejabat itu mengatakan Iran kemungkinan mempertimbangkan kedekatannya dengan Trump.

Donald Trump mengatakan di Mar-a-Lago bahwa Qassem Soleimani seharusnya dibunuh oleh presiden sebelumnya dan keputusannya sebagai salah satu pencegahan dan bukan agresi. vox.com

Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, membantah tuduhan plot pembunuhan terhadap duta besar AS di Afrika Selatan.

"Kami menyarankan para pejabat Amerika untuk berhenti menggunakan metode usang untuk propaganda anti-Iran di panggung internasional," kata Saeed Khatibzadeh, dikutip dari kantor berita Tasnim.

Saeed mengatakan Republik Islam Iran bertanggung jawab atas komitmen berdasarkan norma diplomatik dan menyebut tuduhan AS sama sekali tidak berdasar. "Sudah bisa ditebak bahwa rezim Amerika Serikat akan menggunakan tuduhan anti-Iran dan falsifikasi menjelang pemilihan presiden AS, ditambah dengan tekanan rezim (AS) untuk menyalahgunakan mekanisme Dewan Keamanan PBB dengan tujuan untuk meningkatkan tekanan pada Iran."

Lana Marks, 66 tahun, dilantik sebagai duta besar AS Oktober lalu. Dia mengenal Trump selama lebih dari dua dekade dan telah menjadi anggota klub Mar-a-Lago milik Trump di Florida.

Kritikus Trump telah mencemoohnya sebagai "perancang tas tangan" karena memiliki perusahaan tas tangan ternama, tetapi pendukungnya menjawab bahwa dia adalah seorang pengusaha perempuan yang sukses.

Lana Marks lahir dan besar di Afrika Selatan dan merupakan CEO dari firma desain Lana Marks Collections, yang melayani para selebriti. Terlahir sebagai Lana Banks, ia dibesarkan di kota Port Elizabeth, di mana di sini keluarganya adalah anggota terkemuka dari komunitas Yahudi di kota itu, menurut Times of Israel.

Karena lahir di Afrika Selatan, Lana Marks bisa berbicara beberapa bahasa utama negara itu, termasuk Afrikaans dan Xhosa. Dia juga merupakan teman pribadi mendiang Putri Diana.

Mengutip dari beberapa sumber intelijen AS dan dokumen ancaman global Central Intelligence Agency (CIA), plot pembunuhan terhadap Lana Marks untuk membalas dendam atas pembunuhan Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, yang tewas oleh serangan drone AS pada Januari 2020.

Sebagian besar pejabat intelijen Israel dan AS mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa Iran akan melakukan pembalasan lebih lanjut meski sudah menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Irak.

Iran menembakkan peluru kendali balistik ke pangkalan Irak yang menampung pasukan AS setelah pembunuhan Qassem Soleimani. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan pada saat itu, tetapi puluhan tentara AS mengalami cedera otak akibat ledakan rudal Iran.

FARID NURHAKIM | POLITICO | THE JERUSALEM POST | TIMES OF ISRAEL | TASNIM NEWS AGENCY

Sumber:

https://www.politico.com/news/2020/09/13/iran-south-africa-ambassador-assassination-plot-413831

https://www.timesofisrael.com/iran-said-plotting-to-assassinate-us-envoy-to-south-africa-to-avenge-soleimani/#gs.fjq2l5

https://www.jpost.com/middle-east/iran-news/cia-iran-seeks-to-assassinate-us-ambassador-to-south-africa-report-642195

https://www.tasnimnews.com/en/news/2020/09/14/2348594/iran-refutes-allegation-of-attempt-to-assassinate-us-envoy-to-s-africa

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

23 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

3 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

7 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

8 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya