Donald Trump Undang Israel dan UEA ke Gedung Putih untuk Teken Perdamaian

Rabu, 9 September 2020 11:00 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengundang Israel dan Uni Emirat Arab ke Washington pada 15 September untuk upacara penandatanganan kesepakatan normalisasi Uni Emirat Arab dan Israel.

Pejabat senior Gedung Putih, yang berbicara dengan syarat anonim, mengumumkan rencana itu pada Selasa setelah kedua negara mengumumkan normalisasi hubungan pada 13 Agustus setelah 18 bulan pembicaraan. Israel menerima normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab dengan syarat menunda rencana aneksasi Tepi Barat.

Pejabat Gedung Putih itu mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed al-Nahyan, akan memimpin rombongan delegasi ke Washington.

"Saya bangga untuk berangkat ke Washington minggu depan atas undangan Presiden Trump, untuk mengambil bagian dalam upacara bersejarah di Gedung Putih atas dasar perjanjian damai antara Israel dan Uni Emirat (Arab)," tulis Netanyahu di Twitter, seperti dilaporkan Reuters, 9 September 2020.

Pesawat maskapai penerbangan Israel El Al yang membawa delegasi Israel dan AS terlihat setelah mendarat di Bandara Internasional Abu Dhabi, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 31 Agustus 2020. [REUTERS / Christopher Pike]

Advertising
Advertising

Trump dan pejabat pemerintahan lainnya mengatakan mereka mengharapkan Arab Saudi dan negara lain untuk mengikuti Uni Emirat Arab mengakui Israel.

Penasihat senior Trump Jared Kushner dan pejabat tinggi pemerintahan lainnya, menemani delegasi Israel pekan lalu dalam penerbangan pertama dari Israel ke Uni Emirat Arab untuk merayakan kesepakatan tersebut.

Hend Al Otaiba, direktur komunikasi strategis di Kementerian Luar Negeri UEA, mengonfirmasi dalam twit bahwa menteri luar negeri akan ikut dalam upacara penandatanganan perjanjian perdamaian dengan Israel. "Ini akan menjadi peristiwa penting dalam sejarah kedua negara kami & kawasan," kicau Al Otaiba, Haaretz melaporkan.

Pada Senin, Haaretz melaporkan bahwa UEA berencana untuk melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Israel pada 22 September untuk membangun kesepakatan dua negara, menurut sumber yang mengetahui rencana perjalanan.

Pejabat UEA belum berkomentar terkait rencana kunjungan itu.

Trump mengusulkan rencana perdamaian pada Januari yang condong memihak pada Israel, tetapi proposal itu belum berkembang secara signifikan.

Kepemimpinan Palestina pada awalnya menyebut kesepakatan itu "pengkhianatan" dan "seperti menusuk perjuangan Palestina dari belakang". Tetapi Palestina kini melunak dan menahan kritiknya, menurut draf resolusi menjelang pertemuan Liga Arab di Kairo pada Rabu.

Draf tersebut, yang dilihat oleh Reuters, tidak termasuk seruan untuk mengutuk atau bertindak melawan Uni Emirat Arab atas kesepakatan yang ditengahi AS.

Draf resolusi Palestina yang akan diperdebatkan oleh para menteri luar negeri Arab mengatakan pengumuman Israel-AS-Uni Emirat Arab tidak mengurangi konsensus Arab atas perjuangan Palestina.

"Pengumuman trilateral tidak mengubah visi utama Arab berdasarkan fakta bahwa solusi dua negara di perbatasan tahun 1967 adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah," bunyi draf tersebut.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mengeluarkan instruksi pada Selasa yang melarang pernyataan atau tindakan ofensif apa pun terhadap para pemimpin Arab, termasuk penguasa Uni Emirat Arab.


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-israel-emirates-usa/trump-to-host-israel-united-arab-emirates-deal-signing-ceremony-on-sept-15-idUSKBN25Z2VO

https://www.haaretz.com/israel-news/trump-to-host-israel-uae-deal-signing-ceremony-next-week-white-house-says-1.9139197

https://www.reuters.com/article/us-israel-emirates-palestinians-arab-lea/palestinians-set-to-soften-stance-on-uae-israel-normalisation-draft-statement-idUSKBN25Z2GL

Berita terkait

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

55 menit lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

4 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

14 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

16 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

18 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

19 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

20 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

1 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

1 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya