Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, mengenakan masker wajah untuk mencegah wabah penyakit virus corona (Covid-19), saat menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Cina, 31 Juli 2020. [REUTERS / Lam Yik]
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pemerintahan Hong Kong, Carrie Lam, ogah mengomentari insiden anak 12 tahun diterjang personil Kepolisian Hong Kong pada Ahad kemarin. Menurut Carrie Lam, bukan tempatnya untuk mengomentari operasi yang dilakukan polisi Hong Kong.
"Tidak tepat bagi saya untuk berpendapat soal operasional polisi," ujar Carrie Lam, dikutip dari CNN, Selasa, 8 September 2020.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Hong Kong menjadi sorotan ketika salah satu di antara mereka tertangkap kamera menerjang seorang anak perempuan berusia 12 tahun. Hal itu terjadi pada demonstrasi pro-demokrasi pada Ahad kemarin.
Berdasarkan video yang beredar, anak tersebut diterjang hingga tersungkur di trotoar ketika mencoba kabur dari polisi Hong Kong. Kala itu, ia sedang menghadiri demonstrasi yang berlangsung di mana ratusan polisi hadir untuk menertibkan.
Sial bagi anak tersebut, ia tidak hanya menderita memar karena diterjang hingga jatuh, tetapi juga dikenai denda setara Rp5 juta rupiah. Sementara itu, polisi Hong Kong tidak mengucapkan maaf sekalipun dan hanya mengatakan bahwa keputusan mereka menggunakan kekerasan "minimum" bisa dijustifikasi.
Meski enggan berkomentar banyak soal apa yang terjadi, Carrie Lam meminta publik untuk menimbang kembali konteks, situasi, dan kondisi ketika insiden itu terjadi. Ia menambahkan bahwa pasti insiden tersebut telah dilaporkan dan mulai diinvestigasi pihak yang berwenang.