TEMPO.CO, Jakarta – Presiden BelarusAlexander Lukashenko merombak susunan pemimpin aparat keamanan untuk menghadapi unjuk rasa dan tekanan asing yang tak kunjung usai. Di sisi lain, juga untuk memastikan dirinya dikelilingi pejabat-pejabat yang royal mengingat tidak sedikit juga 'pengkhianatan' dari internal.
Di pucuk pimpinan, misalnya, ia mengganti Kepala Dewan Keamanan Andrei Ravkov dengan Valery Vakulchik. Valery Vakulchik adalah mantan Komandan Kepolisian Keamanan KGB yang diyakini Lukashenko bisa membantunya menekan perlawanan.
"Saya berpesan kepada anda untuk memperingatkan warga bahwa jangan mengutuk ketegasan saya. Saya tidak akan bersikap lembut di isni. Negeri ini berjalan, tetapi tetangga kita ingin negeri ini hancur," ujar Alexander Lukashenko kepada kepala aparat yang baru, dikutip dari Reuters, Kamis, 3 September 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, situasi di Belarus memanas usai Alexander Lukashenko memenangi pemilu untuk keenam kalinya. Warga menuduhnya bermain curang demi bisa mempertahankan kepemimpinannya yang sudah berjalan selama 26 tahun.
Tekanan demi tekanan datang ke Alexander Lukashenko. Oposisi dan warga turun ke jalan untuk mendesak pemilu ulang. Sementara itu, negara tetangga dan organisasi internasional seperti Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepadanya serta pejabat-pejabatnya.
Alexander Lukashenko melawan dengan balik memberikan sanksi kepada negara-negara tetangga yang menghukumnya. Sementara itu, untuk unjuk rasa, ia menangkapi ribuan di antara mereka. Lukashenko menuduh mereka dibayar oleh kubu asing. Adapun penggantian kepemimpinan aparat keamanan adalah bagian dari balasan itu.
“Belarus menemukan dirinya menghadapi penyerang eksternal satu per satu," ujar Lukashenko menegaskan.
Setelah mengganti Kepala Dewan Keamanan Andrei Ravkov dengan Valery Vakulchik, Lukashenko menempatkan Ivan Tertel sebagai Kepala Kepolisian Keamanan KGB. Ivan Tertel, sebelumnya, mengepalai Komite Pengawas Negara untuk Kejahatan Ekonomi. Salah satu orang yang ia kriminalkan adalah mantan calon penantang Lukashenko, Viktor Babariko.
Loyalis Lukashenko lainnya, Vasily Gerasimov, diangkat sebagai Kepala Komite Kontrol, dan Anatoly Sivak, Walikota Minsk, dipromosikan menjadi Wakil Perdana Menteri.