Vladimir Putin Buatkan Belarus Pasukan Militer untuk Redam Unjuk Rasa

Jumat, 28 Agustus 2020 08:57 WIB

Presiden Rusia, Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada hari Kamis kemarin bahwa pasukan militer bentukannya sudah siap membantu Belarus. Hal itu menyusul permintaan tolong dari Presiden Alexander Lukashenko untuk meredam unjuk rasa di Belarus.

"Kami memiliki semacam tanggung jawab terhadap Belarus dan apa yang ditanyakan Alexander Lukashenko kepada kami adalah apakah kami bisa membantu," ujar Putin sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 28 Agustus 2020.

Putin melanjutkan bahwa pasukan militer yang ia siapkan untuk Belarus tidak bisa sembarangan ditugaskan oleh Alexander Lukashenko. Pasukan tersebut, kata Putin, hanya bisa digunakan apabila situasi di Belarus benar-benar sudah tidak terkendali.

Seperti diberitakan sebelumnya, unjuk rasa di Belarus sudah berlangsung selama sepekan lebih. Warga setempat memprotes kemenangan Alexander Lukashenko di Pilpres Belarus untuk keenam kalinya. Menurut mereka, Alexander Lukashenko bermain curang untuk bisa mempertahankan posisi sebagai Presiden Belarus.

Pada awalnya, unjuk rasa di Belarus beberapa kali berujung kerusuhan hingga ribuan demonstran ditangkap oleh pemerintah. Belakangan, warga mulai memakai pendekatan unjuk rasa yang lebih damai untuk menghindari eskalasi dengan aparat Belarus.

"Saya sudah katakan bahwa Rusia akan memenuhi tanggung jawabnya. Alexander Lukashenko meminta untuk disiapkan polisi militer, langsung saya wujudkan. Namun, kami sepakat bahwa mereka hanya ditugaskan saat situasi tak terkendali," ujar Putin menegaskan.

Pernyataan Putin tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Rusia semakin serius dengan Belarus. Padahal, beberapa pekan sebelumnya, Rusia sempat dituduh Belarus hendak mengganggu jalannya Pilpres dengan mengirim tentara bayaran ke Minsk. Ketika situasi Belarus memanas, Belarus berubah sikap dan meminta bantuan ke Rusia.

Kelompok oposisi Belarus, yang menyebut dirinya Dewan Koordinasi, khawatir dengan keterlibatan Rusia di Belarus. Menurut mereka, langkah Rusia membuatkan Belarus pasukan militer telah melanggar hukum internasional.

Hal senada disampaikan oleh Polandia, tetangga dari Belarus. Mereka meminta Rusia tidak ikut campur ke urusan Belarus.

ISTMAN MP | REUTERS

News Link: https://www.reuters.com/article/us-belarus-election-russia/putin-says-russia-has-set-up-force-to-aid-belarus-leader-if-needed-idUSKBN25N1Q3?il=0

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

12 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

6 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya