Mahkamah Agung Israel Minta Permukiman Ilegal di Tepi Barat Dibongkar

Jumat, 28 Agustus 2020 08:25 WIB

Seorang demonstran Palestinia berlari saat bentrokan dengan militer Israel saat aksi penonalakan aneksasi Tepi Barat oleh Israel di Kafr Qaddum dekat Nablus, 3 Juli 2020. Israel berencana mencaplok wilayah Tepi Barat yang sudah berdiri pemukiman Yahudi. REUTERS/Mohamad Torokman

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung Israel pada Kamis kemarin meminta sejumlah rumah di permukiman Yahudi Mitzpe Kramim, Tepi Barat dibongkar. Alasannya, rumah-rumah tersebut dibangun di atas tanah yang masuk dalam kawasan Palestina, bukan Israel.

Dalam putusannya, Mahkamah Agung menyatakan bahwa Israel tidak menyadari bahwa tanah tempat Mitzpe Kramim dibangun berada di Palestina. Sayangnya, kata Mahkamah Aging Israel, tidak ada niatan baik dari Israel untuk memperbaiki atau bahkan menghindari kesalahan tersebut.

"Kesalahan legal tersebut bisa menjadi valid apabila memang dilakukan dengan niatan baik...Mereka mengacuhkan berbagai peringatan yang diberikan selama bertahun-tahun," ujar putusan Mahkamah Agung Israel, dikutip dari Reuters, Jumat, 28 Agustus 2020.

Mahkamah Agung Israel memberi waktu 3 tahun kepada penghuni Mitzpe Kramim untuk mencari hunian baru. Walau dirasa berat untuk penduduk Mitzpe Kramim, Mahkamah Agung Israel merasa keputusan tersebut harus diambil.

Mitzpe Kramim dibangun kurang lebih 20 tahun lalu, di atas dataran tinggi yang menghadap Lembah Yordan. Kurang lebih ada 40 keluarga yang tinggal di sana yang mengklaim diizinkan Pemerintah Israel untuk mendirikan hunian.

Berbagai negara sudah mempermasalahkan pendirian Mitzpe Kramim di Tepi Barat, Palestina itu. Menurut mereka, permukiman itu ilegal walaupun berdiri di atas lahan yang diambil alih Israel pada Perang Timur Tengah 1967. Namun, Israel bergeming, menghalangi rencana Palestina menjadikan Tepi Barat sebagai bagian dari wilayahnya.

Beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat berencana untuk mencaplok Tepi Barat. Belakangan, rencana itu ditunda hingga waktu yang belum ditentukan karena menjadi bagian dari kesepakatan normalisasi Israel - Uni Emirat Arab.

ISTMAN MP | REUTERS

News link: https://www.reuters.com/article/us-israel-palestinians-settlements/israels-top-court-rules-for-removal-of-settler-homes-from-palestinian-land-idUSKBN25N2LI?il=0

Berita terkait

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

40 menit lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

1 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

5 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

7 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

8 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

18 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

22 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

23 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya